Notification

×

Iklan

Pemko Sawahlunto dan LKAAM Perkuat Sinergi, Sekda: Lembaga Adat Bukan Sekadar Warisan, Tapi Pendorong Pembangunan

Rabu, 02 Juli 2025 | 22:08 WIB Last Updated 2025-07-02T15:08:44Z

Sekdako Sawahlunto, Rovanly Abdams bersama Ketua LKAAM Sawahlunto, Dahler Dt. Pangulu Sati.

Sawahlunto, Rakyatterkini.com – Pemerintah Kota Sawahlunto terus mempererat kolaborasi dengan lembaga adat guna memperkuat peran kearifan lokal dalam pembangunan. 

Itu tercermin dalam rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Sawahlunto, Rovanly Abdams, bersama jajaran pengurus Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kota Sawahlunto, di Balaikota, Rabu (2/7/2025).

Pertemuan tersebut membahas sejumlah agenda strategis, khususnya evaluasi kebijakan serta sinkronisasi program kerja antara LKAAM dan Pemerintah Kota. Salah satu fokus utama adalah penyesuaian anggaran dan pelaksanaan program-program LKAAM agar berjalan seiring dengan arah pembangunan Kota Sawahlunto yang berlandaskan visi "Era Baru Sawahlunto Maju".

Sekda Rovanly menekankan pentingnya hubungan yang terbuka dan dialogis antara Pemko dan lembaga adat. 

“Pemerintah Kota hadir bukan hanya sebagai pengelola kebijakan administratif, tetapi juga sebagai sahabat dialog bagi para pemangku adat. Kita ingin menjadikan lembaga adat bukan hanya sebagai warisan budaya, tapi juga pendorong nilai dalam pembangunan daerah,” tegasnya.

Ketua LKAAM Kota Sawahlunto, Dahler Dt. Pangulu Sati, menyambut baik inisiatif Pemko dan menilai pertemuan ini sebagai langkah konkret dalam memperkuat sinergi kelembagaan. Ia juga menyoroti pentingnya pelibatan tokoh adat dalam proses perencanaan hingga pengawasan pembangunan.

“Adat adalah ruh masyarakat Minangkabau. Ketika pembangunan dilandasi nilai-nilai adat dan budaya, maka ia akan mengakar dan lebih diterima masyarakat,” ujar Dt. Pangulu Sati.

Rapat koordinasi ini menjadi momen penting yang menunjukkan komitmen bersama antara pemerintah dan LKAAM dalam membangun kota tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara kultural. Integrasi kearifan lokal dalam tata kelola pemerintahan diyakini mampu memperkuat identitas kolektif masyarakat sekaligus memperluas partisipasi publik dalam pembangunan.

Dengan sinergi ini, Sawahlunto diharapkan tidak hanya tumbuh sebagai kota bersejarah, tetapi juga sebagai daerah yang modern namun tetap berakar kuat pada nilai-nilai adat dan budaya. (ris1)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update