Notification

×

Iklan

Parlemen Iran Setujui Penutupan Selat Hormuz

Senin, 23 Juni 2025 | 18:37 WIB Last Updated 2025-06-23T11:37:00Z

Iran Ancam Tutup Selat Hormuz, Harga BBM Bakal Naik. 


Jakarta, Rakyatterkini.com – Iran dikabarkan berencana menutup Selat Hormuz menyusul serangan militer yang dilancarkan oleh Amerika Serikat dan Israel. Langkah ini berpotensi besar mengganggu rantai pasok energi global, mengingat hampir 20% dari total pasokan minyak mentah dunia melewati jalur strategis tersebut.

Menurut laporan media lokal Iran, Parlemen negara itu telah menyetujui usulan penutupan Selat Hormuz. Meskipun Iran sebelumnya kerap mengeluarkan ancaman serupa, ini adalah kali pertama wacana tersebut memperoleh dukungan resmi dari lembaga legislatif.

“Risiko kerusakan terhadap infrastruktur minyak kini meningkat drastis,” ujar June Goh, Analis Senior di Sparta Commodities, seperti dikutip dari Reuters pada Senin (23/6/2025). Ia menambahkan bahwa meski terdapat jalur pipa alternatif, tidak seluruh volume minyak dapat dialihkan jika akses ke Selat Hormuz benar-benar ditutup. Hal ini berpotensi membuat banyak pengirim enggan beroperasi di kawasan tersebut.

Dalam laporan terbarunya, Goldman Sachs memprediksi harga minyak jenis Brent bisa melonjak hingga USD110 per barel apabila pengiriman melalui selat itu terhambat hingga 50% selama satu bulan. Meski demikian, mereka masih memperkirakan gangguan besar terhadap suplai minyak dan gas tidak akan terjadi, mengingat adanya upaya global untuk mencegah eskalasi jangka panjang.

Sejak meletusnya konflik pada 13 Juni lalu, harga Brent telah naik sekitar 13%, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mengalami kenaikan hampir 10%. Para analis menilai bahwa lonjakan harga ini sebagian besar didorong oleh sentimen geopolitik, yang kemungkinan tidak akan bertahan lama kecuali terjadi gangguan pasokan secara nyata.

Harga minyak global mencatatkan kenaikan signifikan dalam perdagangan terakhir, bahkan mencapai level tertingginya sejak Januari 2025. Lonjakan harga terjadi setelah AS secara terbuka mendukung Israel dalam menyerang fasilitas nuklir milik Iran.

Pada pukul 01.17 GMT, harga minyak mentah Brent tercatat naik sebesar USD1,92 atau 2,49% menjadi USD78,93 per barel. Sementara itu, WTI melonjak USD1,89 atau 2,56% menjadi USD75,73 per barel. Kedua kontrak tersebut sempat melesat lebih dari 3% di awal sesi, masing-masing menyentuh titik tertinggi dalam lima bulan terakhir di level USD81,40 dan USD78,40, sebelum akhirnya terkoreksi tipis.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update