Padang, Rakyatterkini.com – Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat mengadakan kegiatan sosialisasi dan orientasi pengelolaan Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) untuk Kelompok Kerja (Pokja), yang berlangsung di Kota Padang pada Selasa (10/6). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis dalam menciptakan keluarga berkualitas di seluruh wilayah Sumatera Barat.
Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Mardalena Wati Yulia, menjelaskan bahwa Kampung KB merupakan program yang telah lama dilaksanakan, namun kini diperkuat kembali sebagai model utama dalam pembangunan keluarga yang terintegrasi dan menyeluruh, sesuai arahan dari pemerintah pusat.
Untuk mendorong kesuksesan pelaksanaan program ini, BKKBN mengundang Pokja Kampung KB dari 19 kabupaten dan kota se-Sumatera Barat guna mengikuti orientasi yang berlangsung selama lima hari, mulai dari tanggal 10 hingga 15 Juni. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang mendalam dan menyeluruh kepada para peserta.
Peserta orientasi terdiri dari Ketua Pokja Kampung KB, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tingkat kabupaten/kota, penyuluh KB, aparatur desa, kelurahan, atau nagari, serta kader Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat). Mereka dibekali materi dari para narasumber ahli, termasuk akademisi bidang gizi dan pejabat yang memahami regulasi penggunaan dana desa.
Materi yang disampaikan mencakup penguatan peran Pokja sebagai motor penggerak program di tingkat desa, implementasi konsep baru Kampung KB sebagai pusat pelaksanaan program Bangga Kencana, serta pentingnya perencanaan berbasis data, seperti data keluarga, data stunting, dan informasi pembangunan desa.
Menurut Mardalena, dana desa sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Kampung KB, sebagaimana diatur dalam Permendes PDTT Nomor 13 Tahun 2020. Namun, dibutuhkan pendampingan teknis agar pelaksanaannya tepat sasaran dan sesuai kebutuhan masyarakat.
Kampung KB sendiri merupakan kawasan setingkat desa atau kelurahan yang menjadi titik integrasi program pembangunan keluarga, kependudukan, keluarga berencana, serta sektor-sektor terkait lainnya. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat, sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2022 mengenai percepatan pembangunan berkelanjutan.
Dengan pendekatan yang menyeluruh dan partisipatif, Kampung KB menjadi terobosan dalam pengembangan sumber daya manusia di tingkat akar rumput. Program ini menggabungkan berbagai kegiatan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga dengan fokus pada penyediaan data yang akurat, perubahan perilaku, peningkatan layanan keluarga, serta penataan lingkungan keluarga dan masyarakat.
Inisiatif ini juga melibatkan sinergi dari sedikitnya 13 kementerian dan lembaga, yang bersama-sama bertanggung jawab dalam mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat mulai dari desa, melalui penguatan peran dan fungsi keluarga.(da*)