Jakarta, Rakyatterkini.com – Sebuah video yang menampilkan acara musik keras atau battle sound horeg di wilayah laut Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, menjadi viral di media sosial.
Kegiatan sound horeg ini menarik perhatian lembaga penelitian internasional karena dianggap berpotensi membahayakan kelestarian ekosistem laut.
Dalam rekaman video amatir yang diambil oleh salah satu warga, terlihat sejumlah perahu nelayan membawa sound system berukuran besar dengan volume yang sangat tinggi di pesisir Pasir Panjang, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan.
Lebih dari 100 orang, didominasi oleh kalangan muda, tampak bergoyang dan menikmati battle sound horeg di atas kapal motor layar tersebut.
Dalam unggahan di akun Instagram @fakta.indo, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), lembaga penelitian kelautan asal Amerika Serikat, mengingatkan bahwa kebisingan musik yang sangat keras dapat mengganggu komunikasi lumba-lumba dan paus.
Gangguan ini berisiko menyebabkan stres pada ikan, mengubah perilaku mereka, bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Selain itu, getaran dari musik dengan tekanan tinggi juga dikhawatirkan merusak terumbu karang yang menjadi rumah bagi ribuan spesies laut.
Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Aipda Junaidi, menyampaikan bahwa kegiatan battle sound horeg di atas kapal tersebut berlangsung saat perayaan Hari Raya Ketupat pada April 2025.
“Kegiatan ini merupakan aksi spontan dari masyarakat dan tidak memiliki izin resmi dari pihak kepolisian,” ujarnya.
Diketahui, battle sound horeg di daratan sudah dilarang oleh aparat, seperti halnya kegiatan sahur on the road selama bulan Ramadan.
Ke depan, pihak kepolisian berencana berkoordinasi dengan Dinas Perikanan untuk membahas kemungkinan pelarangan kegiatan serupa yang dilakukan di laut.(da*)