![]() |
Menteri PU Dody Hanggodo bersama Andre Rosiade lakukan groundbreaking fly over Sitinjau Lauik bersama dengan Mahyeldi-Vasko dan jajaran forkopimda Sumbar |
Padang, Rakyatterkini.com – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggodo bersama Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, meresmikan peletakan batu pertama pembangunan Flyover Sitinjau Lauik di kawasan Panorama 1, Padang. Proyek ini merupakan salah satu fokus utama Presiden Prabowo Subianto dan dibangun melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai investasi sebesar Rp2,7 triliun.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Anggota Komisi V DPR RI Zigo Rolanda, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Wakil Gubernur Vasko Ruseimy, Wali Kota Padang Fadly Amran, Bupati Solok Jon Firman Pandu, serta unsur Forkopimda dari Provinsi dan Kabupaten/Kota terkait. PT Hutama Karya, sebagai pelaksana utama proyek, juga hadir bersama jajaran Kementerian PUPR dari tingkat Dirjen hingga kepala balai.
Andre Rosiade menyampaikan bahwa pembangunan flyover ini merupakan hasil perjuangan panjang yang telah dimulai sejak masa kepemimpinan Irwan Prayitno dan Nasrul Abit, dan terus dilanjutkan oleh Mahyeldi-Audy serta kini Mahyeldi-Vasko. Ia juga mengapresiasi peran Presiden Joko Widodo yang sebelumnya turut mendorong realisasi proyek ini dengan berkomunikasi langsung ke kementerian terkait.
“Proses ini tidak mudah. Bahkan sempat mengalami kendala koordinasi dengan Kementerian Keuangan, yang akhirnya dapat diatasi setelah campur tangan langsung dari Presiden Jokowi. Semua ini bisa berjalan karena kolaborasi lintas pihak,” ujar Andre.
Ia menambahkan bahwa Presiden Prabowo telah menyetujui proyek ini secara penuh, meski saat Pilpres lalu mengalami kekalahan suara di Sumbar. Hal ini, menurut Andre, menunjukkan bahwa Presiden tetap berkomitmen membangun Sumbar tanpa memandang hasil politik.
“Pembangunan ini bukan sekadar flyover, tapi bagian dari dukungan penuh kepada program percepatan pembangunan yang digagas Mahyeldi-Vasko. Setelah pesta demokrasi, saatnya kita bersatu membangun Sumbar,” kata Ketua DPD Gerindra Sumbar tersebut.
Andre juga memaparkan beberapa proyek lain yang sedang diperjuangkan, seperti perbaikan jalan Air Dingin di Solok, jalur Payakumbuh-Lintau, penanganan banjir Jondul Rawang di Padang, serta revitalisasi Pasar Bawah di Bukittinggi.
Sementara itu, Menteri PU Dody Hanggodo menyatakan bahwa proyek Flyover Sitinjau Lauik dibangun untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas serta mendorong konektivitas ekonomi antarwilayah di Sumbar. “Jalur ini melewati medan berat dan rawan longsor. Maka dalam perencanaan, kami sangat memperhatikan aspek geologi dan ketahanan terhadap gempa,” ujarnya.
Menurut Dody, proyek ini akan dikelola oleh PT Hutama Karya melalui skema KPBU. Perusahaan tersebut bertanggung jawab penuh atas konstruksi, perawatan, dan operasional jalan sepanjang 2,7 km tersebut. Proyek telah dimulai sejak 25 April 2025, dan peran aktif pemerintah daerah sangat dibutuhkan, terutama terkait pembebasan lahan.
Ia juga meminta dukungan Andre Rosiade dan Zigo Rolanda untuk mempercepat proses izin pinjam pakai kawasan hutan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar pembangunan tidak terkendala.
“Pak Andre dan Pak Zigo sering mengingatkan kami soal proyek ini. Kami sangat mengapresiasi keduanya, meski berbeda partai namun sama-sama bekerja keras untuk Sumbar,” kata Dody.
Gubernur Mahyeldi menyambut baik dimulainya pembangunan ini. Ia menyebut bahwa rencana pembangunan flyover telah diinisiasi sejak masa jabatannya sebagai Wali Kota Padang dan telah lama dinantikan oleh masyarakat.
“KNKT bahkan telah melarang kendaraan melintasi jalur Sitinjau Lauik sejak 2018 karena tingkat bahayanya. Kini, setelah perjuangan panjang dan dukungan luar biasa dari berbagai pihak, termasuk Pak Andre dan Pak Zigo, pembangunan bisa dimulai,” tutur Mahyeldi.
Ia menambahkan, Pemprov telah membentuk tim percepatan pembangunan dan tengah menyelesaikan perizinan penggunaan lahan seluas 8,6 hektare kawasan hutan serta pembebasan 10,1 hektare lahan milik warga.
Zigo Rolanda menegaskan bahwa masyarakat Sumbar sangat berterima kasih atas keseriusan Presiden Prabowo dalam mewujudkan proyek ini. Ia juga meminta Kementerian PUPR untuk memastikan seluruh aspek teknis diperhitungkan secara matang, mengingat Sumbar berada di kawasan rawan gempa.
“Selain soal teknis, kami juga mendorong agar rest area flyover nantinya bisa dimanfaatkan untuk pengembangan UMKM lokal, seperti halnya di Flyover Kelok Sembilan,” pungkas politisi Golkar itu.(da*)