![]() |
Bupati Tanah Datar, Eka Putra, bersama pejabat lainnya. |
Tanah Datar, Rakyatterkini.com - Program 'Bajak Sawah Gratis' Pemkab Tanah Datar Ringankan Beban Petani dan Sukses Raih Penghargaan Nasional
Tanah Datar, Rakyatterkini.com - Program unggulan (Progul) 'Bajak Sawah Gratis' yang diinisiasi Pemkab Tanah Datar lahir dari keprihatinan atas berbagai tantangan yang dihadapi petani, terutama sejak masa pandemi Covid-19.
Kala itu, banyak lahan pertanian yang terbengkalai karena keterbatasan biaya dan ketergantungan petani terhadap tengkulak.
Bupati Tanah Datar, Eka Putra, menjelaskan tujuan utama program ini adalah untuk meringankan beban petani dalam hal biaya operasional pengolahan lahan.
“Yang ingin kita capai melalui program ini adalah membantu mengurangi beban pengeluaran petani, sehingga produksi dapat meningkat dan kesejahteraan petani bisa tercapai,” ujarnya saat audiensi dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Pusat, Selasa (15/4/2025).
Menurut Eka Putra, sejak diluncurkan, program ini mendapatkan sambutan luar biasa dari para petani. Antusiasme tersebut terlihat dari tingginya permintaan layanan bajak gratis, yang bahkan kerap melebihi target yang ditetapkan.
Program ini didukung banyak pihak dan terbukti memberikan manfaat besar, terutama karena masih banyak petani yang belum memiliki alat dan mesin pertanian (alsintan).
Bupati juga menceritakan sejumlah momen berkesan selama pelaksanaan program, salah satunya adalah ketika 'Bajak Sawah Gratis' meraih penghargaan tingkat nasional.
Program ini berhasil menyabet TPID Awards sebagai yang terbaik di Sumatera tahun 2023, serta masuk dalam 5 besar nasional Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD).
Tak berhenti sampai di situ, pada periode kedua masa jabatannya, Bupati Eka Putra berkomitmen untuk memperluas cakupan program ini. Inovasi lanjutan yang tengah disiapkan mencakup bajak lahan kering gratis, pemberian upah tanam padi, dan penanaman jagung guna mendukung ketahanan pangan daerah.
Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar, Sri Mulyani, menambahkan bahwa dukungan masyarakat terhadap program ini sangat besar. Ia menjelaskan sistem program terdiri dari tiga pola layanan. Jika pola 1 dan 2 telah memenuhi kuota, maka melalui pola 3, petani bisa meminjam alsintan secara gratis dari Dinas Pertanian.
Namun, Sri juga mengakui masih ada tantangan yang harus dihadapi, terutama terkait keterbatasan anggaran untuk menjawab tingginya permintaan petani.
“Permintaan terus meningkat, sementara anggaran terbatas. Ini menjadi tantangan yang sedang kami upayakan solusinya,” jelasnya.
Dengan semangat gotong royong dan sinergi dari berbagai pihak, Progul 'Bajak Sawah Gratis" menjadi contoh konkret bagaimana inovasi daerah bisa memberikan dampak langsung bagi masyarakat dan menjadi inspirasi di tingkat nasional. (farid)