Nias , Rakyatterkini.com– Sebanyak 1.645 siswa dari enam sekolah di Kabupaten Nias, Sumatera Utara, mendapat asupan makanan bergizi secara gratis melalui program kolaboratif antara Badan Gizi Nasional (BGN), SPPG Hilizoi Kecamatan Gido, dan Yayasan Insan Mandiri Berkemajuan (IMB). Program ini turut didukung oleh TNI melalui Kodim 0213/Nias dan Koramil 02/Gido.
Kegiatan berlangsung pada Selasa, 15 April 2025, sebagai bagian dari upaya peningkatan gizi anak usia sekolah untuk mendukung kesehatan dan mutu pendidikan mereka. Distribusi makanan dilakukan secara serentak di enam sekolah dari jenjang PAUD hingga SMA, dimulai sejak pukul 08.00 WIB.
Menu Seimbang, Gizi Terjaga
Kepala SPPG Hilizoi, Dominus Buala Ronaldi Wehalo, S.Ds, menjelaskan bahwa seluruh makanan disiapkan sesuai standar kebutuhan gizi anak. Total 1.645 porsi makanan dibagikan, dengan komposisi yang seimbang dan bernutrisi.
“Setiap porsi berisi nasi putih, ayam goreng berbumbu, tumis sawi putih dan wortel, tempe, serta pisang. Menu ini dirancang berdasarkan indeks biaya namun tetap memperhatikan nilai gizi yang dibutuhkan anak-anak,” jelas Dominus.
Kolaborasi Multisektor
Ketua Yayasan IMB, Riduwan, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan strategis jangka panjang untuk mendukung kualitas pendidikan melalui intervensi gizi yang nyata.
“Anak-anak yang menerima asupan bergizi akan lebih fokus dalam belajar dan memiliki energi cukup untuk menjalani aktivitas di sekolah,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi peran aktif Babinsa dari Koramil 02/Gido yang terlibat langsung dalam pengamanan dan kelancaran jalannya kegiatan. Menurutnya, sinergi antara lembaga sipil dan militer menunjukkan komitmen bersama dalam mendukung masa depan generasi muda.
Program Berkelanjutan untuk Masa Depan Anak
Program pembagian makanan bergizi ini direncanakan akan terus dilanjutkan secara berkelanjutan. Pihak Yayasan IMB menegaskan bahwa pemenuhan gizi anak harus menjadi prioritas utama, karena berpengaruh langsung terhadap kualitas hidup dan masa depan mereka.
“Kegiatan ini menjadi contoh nyata bahwa intervensi sederhana dalam bidang kesehatan dan pendidikan mampu memberikan dampak besar, khususnya bagi masyarakat di daerah yang masih menghadapi keterbatasan akses dan sumber daya,” ujar perwakilan Yayasan IMB.(da*)