Jakarta, Rakyatterkini.com - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menghadiri upacara peluncuran kapal perang baru yang memiliki bobot mencapai 5.000 ton.
1. Peluncuran Kapal Perang Baru
Dilansir dari Reuters pada Sabtu, 26 April 2025, melalui laporan KCNA, kapal perusak multiguna terbaru ini dilengkapi dengan "senjata paling canggih". Laporan tersebut mengungkapkan bahwa kapal itu dibangun dalam waktu sekitar 400 hari menggunakan kekuatan dan teknologi domestik Korea Utara.
Dalam pidatonya, Kim Jong Un menyatakan bahwa kapal perang tersebut akan diserahkan kepada angkatan laut dan mulai beroperasi pada awal tahun depan. Rekaman televisi pemerintah Korea Utara (KRT) menunjukkan Kim tiba di Nampho bersama putrinya, Ju Ae, setelah melakukan perjalanan ke kota pelabuhan tersebut dengan kereta api.
Kim menegaskan, "Jika Amerika Serikat terus memperbarui catatannya terkait kekuatan militer kami, kami juga tidak akan memiliki pilihan lain selain memperbarui upaya pencegahan strategis kami," sebagaimana dikutip dalam siaran TV tersebut. Dalam rekaman itu, juga terlihat kehadiran Kim Yo Jong, saudara perempuan Kim Jong Un yang turut berperan penting dalam pemerintahan.
2. Tanda Era Pembangunan Armada Besar
Peluncuran kapal perang ini, yang berlangsung pada Jumat di galangan kapal militer Nampho, menandai dimulainya era baru "pembangunan armada besar ala Kim Jong Un", seperti yang disampaikan oleh Wakil Laksamana Pak Kwang Sop, menurut KCNA.
Kapal tersebut dinamakan "kelas Choe Hyon", mengangkat nama pahlawan revolusioner anti-Jepang, Choe Hyon. Awal bulan ini, Reuters melaporkan bahwa kapal perang kelas baru Korea Utara ini dirancang untuk menampung puluhan sel peluncur vertikal, yang memungkinkan peluncuran rudal yang dikembangkan oleh militer mereka, berdasarkan analisis citra satelit.
Kim juga mengungkapkan bahwa kemampuan serangan pendahuluan yang kuat merupakan "pencegah perang yang paling efektif" dan menegaskan bahwa tidak ada batasan pada jangkauan serangan tersebut.
"Lingkungan keamanan negara kita semakin kritis," tegas Kim dalam pidatonya, sebagaimana dilaporkan oleh KCNA. Ia juga menekankan komitmennya untuk membangun armada yang siap untuk operasi di perairan terbuka.
Sebagai bentuk apresiasi, Kim mengucapkan terima kasih kepada para pekerja dan teknisi yang telah berkontribusi dalam pembangunan kapal perusak ini, yang sesuai dengan garis partai untuk memperkuat angkatan laut.
Kim Jong Un juga mengkritik kehadiran aset strategis Amerika Serikat yang kerap dikerahkan di Semenanjung Korea. Menurut Kementerian Pertahanan Seoul, pesawat pengebom strategis B-1B digunakan dalam latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat pada awal bulan ini, bersama dengan jet tempur. Pesawat pengebom B-1B telah berulang kali tampil dalam latihan militer tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Korea Utara menganggap latihan ini sebagai bagian dari persiapan perang, sementara Seoul menegaskan bahwa latihan tersebut bersifat defensif.(da*)