Notification

×

Iklan

BMKG Ungkap Fenomena Gempa Kembar di Patahan Besar Sumatera

Minggu, 13 April 2025 | 17:33 WIB Last Updated 2025-04-13T10:33:00Z

Ngarai Sianok yang merupakan bagian dari Patahan Semangko di Kabupaten Agam


Agam, Rakyatterkini.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan hasil analisis terhadap aktivitas Patahan Besar Sumatera yang belakangan ini menunjukkan fenomena gempa kembar.

Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi, menjelaskan bahwa gempa yang terjadi akibat aktivitas Patahan Besar Sumatera memiliki karakteristik berupa gempa kembar.

“Karakteristik gempa yang muncul akibat aktivitas Patahan Besar Sumatera ini adalah gempa kembar,” jelas Suaidi di Padang, Sabtu (12/4).

Sebagai contoh, gempa yang mengguncang Solok baru-baru ini disebabkan oleh aktivitas pada segmen Sumani dan Sianok. Berdasarkan data BMKG, fenomena gempa kembar ini juga pernah tercatat pada tahun 1926, 1943, dan 2007.

Dengan informasi ini, Suaidi mengimbau agar masyarakat di Ranah Minang dapat memahami potensi ancaman gempa bumi dan mempersiapkan langkah-langkah mitigasi, terutama jika terjadi gempa dengan dampak yang lebih besar.

“Kami berharap masyarakat dapat mengenali potensi gempa dan mempersiapkan langkah mitigasi yang tepat,” tambahnya.

Selain itu, BMKG juga mengingatkan masyarakat mengenai potensi bencana lainnya, seperti longsor, yang dapat terjadi akibat pergeseran Patahan Besar Sumatera, terutama di daerah perbukitan.

“Meskipun gempa yang terjadi umumnya kecil, dengan magnitudo di bawah lima, masyarakat tetap harus waspada. Longsor bisa terjadi jika gempa disertai hujan,” ujar Suaidi.

Secara klimatologi, Provinsi Sumatera Barat termasuk dalam tipe iklim ekuatorial yang mengalami dua puncak musim penghujan dalam setahun, yaitu pada bulan Maret dan November.

“Gempa mungkin tidak terasa signifikan, namun jika terjadi gempa setelah hujan, potensi longsor akan meningkat,” kata Suaidi, mengingatkan.

Secara keseluruhan, ada tiga sumber utama penyebab gempa di Ranah Minang, yaitu Patahan Besar Sumatera, Patahan Megathrust, dan Zona Subduksi.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update