Notification

×

Iklan

Banjir Bandang Seret Mahasiswa UNG, Tiga Meninggal Dunia

Rabu, 16 April 2025 | 12:33 WIB Last Updated 2025-04-16T05:33:00Z

Ilustrasi


Jakarta, Rakyatterkini.com – Lokasi kegiatan lapangan mahasiswa Program Studi Teknik Geologi Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang mengalami musibah terseret arus sungai ternyata berada jauh dari pemukiman warga. Para mahasiswa menuju lokasi tersebut tanpa pendampingan dari masyarakat setempat, pemerintah desa, ataupun dosen pembimbing lapangan.

“Tempat penelitian ini jauh dari Posko, masih berupa hutan, bahkan warga Desa Dunggilata pun mengatakan bahwa jaraknya sangat jauh,” kata Rewis Laki, Camat Bulawa, pada Rabu (16/4/2025).

Rewis menjelaskan bahwa untuk mencapai lokasi yang dikenal dengan nama Gunung Hupito, mahasiswa harus menelusuri aliran sungai yang dipenuhi batu besar. Dalam bahasa lokal, "hupito" berarti batu besar yang saling berhimpitan, menggambarkan medan yang berat dan sulit dilalui.

Menurutnya, kunjungan ini adalah yang ketiga kalinya bagi para mahasiswa KKN UNG. Pada dua kunjungan sebelumnya, mereka didampingi oleh warga desa dan pengurus Karang Taruna. “Mungkin karena merasa sudah familiar dengan medan, mereka berangkat tanpa pendamping lagi,” ungkap Rewis. Pihak desa pun menyayangkan keputusan mahasiswa untuk menuju lokasi hutan di hulu sungai tanpa pendampingan, karena mereka dianggap belum sepenuhnya memahami karakteristik lingkungan yang berisiko.

Musibah tersebut terjadi ketika para mahasiswa sedang turun dari lokasi setelah kegiatan mereka, dan terseret banjir bandang yang datang tiba-tiba. Tiga mahasiswa ditemukan meninggal dunia, sementara tujuh lainnya selamat meski mengalami luka-luka. 

Mahasiswa dalam Program KKN Terintegrasi MBKM

Mahasiswa yang menjadi korban merupakan peserta program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terintegrasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mereka berasal dari Program Studi Teknik Geologi, Jurusan Ilmu Kebumian, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo. Dalam akun resmi Instagram mereka, mahasiswa mengunggah bahwa kegiatan KKN MBKM Berdaya 2025 bertujuan untuk berkolaborasi dengan masyarakat dalam pengelolaan tambang berkelanjutan, mendukung ketahanan pangan, dan meningkatkan kesadaran kesehatan berbasis komunitas. Dengan pendekatan ilmu geologi dan inovasi lokal, program ini diharapkan dapat mendorong kemandirian ekonomi yang sejalan dengan konservasi lingkungan.

Identitas Korban

Tiga mahasiswa yang meninggal dunia:

- Alfateha Ahdania Ahmadi (Ratatotok, Sulawesi Utara)
- Sri Maghfira Mamonto (Inobonto, Sulawesi Utara)
- Regina Malaka (Buntulia, Pohuwato, Gorontalo)

Tujuh mahasiswa yang selamat dan mengalami luka-luka:

- Fiqri Fariz K Pakaya (Kuala Besar, Paleleh, Sulawesi Tengah)
- Risman Ahmad (Taliabu)
- Sukirman Satar (Kambani, Sulawesi Tengah)
- Nirmawati Musa (Buntulia, Pohuwato, Gorontalo)
- Lisda B Laindjong (Dutuno, Buol, Sulawesi Tengah)
- Ahmad Firli Aprilio Mamonto (Upay, Kotamobagu, Sulawesi Utara)
- Alif Rahmat Sandhi (Isimu, Gorontalo).(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update