Jakarta, Rakyatterkini.com – Sebuah insiden kebakaran terjadi di Gedung Kepresidenan Sierra Leone yang terletak di kawasan Afrika Barat pada Sabtu (12/4).
Seorang pejabat tinggi dari dinas pemadam kebakaran mengungkapkan kepada AFP bahwa tim pemadam berhasil mengatasi kobaran api setelah berjuang selama lima jam.
Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, sejumlah barang seperti dokumen penting dan perabotan kantor dilaporkan ikut dilahap api.
Kementerian Informasi Sierra Leone menjelaskan bahwa api muncul di lantai tiga dan empat gedung tersebut. Sementara itu, kantor sementara Presiden yang berada di lantai dua tidak terdampak oleh kebakaran.
Penyebab kebakaran masih belum diketahui. Api mulai terlihat sekitar pukul 16.00 waktu setempat.
Saat kejadian berlangsung, Presiden Sierra Leone Julius Maada Bio sedang berada di Turki untuk menghadiri sebuah pertemuan, sehingga tidak berada di lokasi kejadian.
Video yang beredar di berbagai platform media sosial memperlihatkan asap tebal dan api keluar dari jendela lantai atas gedung berwarna putih itu.
“Kami melihat asap mengepul dan nyala api dari jendela di lantai atas sore ini,” ujar seorang warga setempat bernama Mohamed Kamara kepada AFP.
Pihak kepolisian telah menutup akses jalan di sekitar lokasi kejadian. Selain itu, personel keamanan dan militer juga turut dikerahkan untuk mengamankan area.
Gedung Kepresidenan Sierra Leone dikenal sebagai kediaman resmi sekaligus kantor utama Presiden Sierra Leone.
Bangunan ini, yang dulunya bernama Fort Thornton, dibangun pada tahun 1895 di ibu kota negara, Freetown. Pada masa kolonial, bangunan ini digunakan sebagai kediaman resmi Gubernur Sierra Leone dan kemudian menjadi rumah Perdana Menteri antara tahun 1961 hingga 1971.(da*)