Notification

×

Iklan

Waspada! Hujan Deras di Hulu Ancam Bekasi dengan Banjir

Sabtu, 08 Maret 2025 | 01:00 WIB Last Updated 2025-03-07T18:00:00Z

Banjir


Bekasi, Rakyatterkini.com - Pakar Klimatologi dari BRIN, Erma Yulihastin, menyampaikan bahwa curah hujan tinggi yang terjadi di daerah hulu dapat meningkatkan debit air yang mengalir ke Kali Bekasi, sehingga berpotensi menyebabkan banjir. Warga Bekasi diimbau untuk bersiap menghadapi kemungkinan banjir kembali.


Peringatan tersebut disampaikan Erma melalui unggahan di media sosial X pada Kamis (6/3). Ia menegaskan bahwa wilayah hulu, khususnya Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, mengalami hujan deras yang meluas.


"Saat ini, kawasan hulu (Kota dan Kabupaten Bogor) sedang diguyur hujan deras yang semakin meluas. Oleh karena itu, warga Bekasi diharapkan bersiap, karena debit air yang mengarah ke Kali Bekasi bisa semakin meningkat. Waspadai kemungkinan banjir yang lebih parah di Bekasi," tulis Erma dalam unggahannya.


Sebelumnya, hujan lebat yang turun pada Senin malam (3/3) menyebabkan banjir besar di beberapa daerah Jabodetabek. Ribuan warga terdampak, dengan sejumlah rumah terendam banjir hingga lebih dari dua meter, terutama di wilayah Bekasi.


Berdasarkan data BPBD Kota Bekasi, tujuh kecamatan terdampak banjir, yaitu Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu. Sementara itu, di Kabupaten Bekasi, hujan deras yang diperparah dengan aliran air dari hulu sungai menyebabkan banjir di enam kecamatan, yakni Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung, dan Tambun Utara.


Di sisi lain, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa operasi modifikasi cuaca (OMC) kemungkinan akan diperpanjang. Hal ini dilakukan karena hujan diperkirakan masih akan terus turun di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Jabodetabek, hingga akhir Maret atau menjelang Idulfitri 1445 H.


Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, sebelumnya menyatakan bahwa pemerintah telah mempersiapkan operasi modifikasi cuaca untuk mengantisipasi cuaca ekstrem.


"Berdasarkan prediksi, dalam 10 hari terakhir bulan Maret masih akan terjadi hujan, meskipun intensitasnya cenderung lebih lemah dan berdurasi singkat dibandingkan saat ini," ujar Dwikorita seusai menghadiri rapat tingkat menteri terkait persiapan Idulfitri di Jakarta, Rabu (5/3), dikutip dari Antara.


Ia menambahkan bahwa potensi cuaca ekstrem dengan durasi singkat akan diatasi melalui modifikasi cuaca menjelang Idulfitri. Saat ini, langkah modifikasi cuaca sudah mulai diterapkan untuk mengurangi curah hujan di wilayah yang terdampak banjir, seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.


"April diprediksi memasuki musim kemarau, sehingga cuaca diharapkan lebih baik. Meski masih ada kemungkinan cuaca ekstrem, durasinya diperkirakan singkat. Namun, kami tetap menyiapkan langkah modifikasi cuaca untuk mengantisipasi jika terjadi kondisi ekstrem yang terdeteksi," pungkasnya.(da*)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update