Notification

×

Iklan

Presiden Prabowo Bahas Ketahanan Pangan dan Stabilitas Harga

Kamis, 13 Maret 2025 | 05:35 WIB Last Updated 2025-03-12T22:35:00Z

ilustrasi


Jakarta, Rakyatterkini.com – Presiden Prabowo Subianto menerima laporan dari Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengenai ketahanan pangan dan stabilitas harga bahan pokok dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (12/3/2025).


Dalam pertemuan tersebut, pemerintah menegaskan komitmennya untuk menjaga produksi pertanian nasional tetap surplus, meskipun banyak negara sedang menghadapi krisis pangan.


Produksi Beras Dipastikan Surplus

Usai pertemuan, Sudaryono menyampaikan kepada media bahwa produksi beras nasional hingga April 2025 diperkirakan mengalami surplus sekitar 2,8 hingga 3 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya. Presiden Prabowo pun menginstruksikan agar pencapaian positif ini dapat terus dipertahankan.


“Kita harus memastikan produksi tetap stabil, terutama di tengah kondisi sulit yang dialami beberapa negara seperti Malaysia, Filipina, bahkan Jepang yang saat ini juga menghadapi krisis beras,” ujar Sudaryono.


Selain itu, pemerintah juga membahas strategi peningkatan produksi dalam jangka panjang agar Indonesia dapat mencapai swasembada beras tanpa perlu melakukan impor. Targetnya, surplus beras tahunan bisa mencapai 5-6 juta ton.


“Produksi beras nasional rata-rata mencapai 30 hingga 31 juta ton per tahun. Agar tidak perlu impor, kita harus memastikan surplus tahunan minimal berada di angka 5-6 juta ton,” jelasnya.


Dorongan Percepatan Tanam dan Panen

Untuk meningkatkan produksi, pemerintah mendorong para petani agar segera melakukan proses tanam kembali setelah panen, sehingga dalam satu tahun bisa mencapai hingga tiga kali panen.


“Begitu panen selesai, harus langsung dijual dan tanah segera diolah kembali. Jangan sampai ada jeda yang terlalu lama antara panen dan persiapan lahan berikutnya,” tambahnya.


Selain aspek produksi, pertemuan ini juga membahas peran Koperasi Desa Merah Putih dalam menyalurkan hasil pertanian serta memenuhi kebutuhan petani, seperti pupuk, pestisida, dan sembako dengan harga yang lebih terjangkau.


Strategi Menekan Harga Beras di Pasar

Menanggapi harga beras yang masih tinggi di kawasan ASEAN, Sudaryono mengungkapkan bahwa pemerintah akan memperkuat operasi pasar serta memangkas rantai distribusi agar harga lebih terkendali tanpa merugikan petani.


“Kita ingin menggerakkan Koperasi Desa Merah Putih, mengoptimalkan operasi pasar melalui kantor pos, serta meningkatkan peran Bulog agar distribusi lebih efisien. Dengan demikian, rantai distribusi menjadi lebih pendek, sehingga harga di tingkat konsumen lebih terjangkau, sementara petani tetap mendapatkan keuntungan yang layak,” jelasnya.


Selain itu, pemerintah juga akan mengambil langkah tegas terhadap praktik curang dalam distribusi bahan pokok, termasuk kasus penyimpangan minyak goreng yang belakangan menjadi perhatian publik. Sudaryono menyebutkan bahwa beberapa perusahaan telah dilaporkan kepada pihak berwenang.


“Presiden menegaskan bahwa tidak boleh ada pihak yang mencari keuntungan di atas penderitaan rakyat. Jangan sampai kepentingan masyarakat luas dikorbankan demi keuntungan pribadi,” tegasnya.


Dengan langkah-langkah strategis yang telah dirancang dalam pertemuan ini, pemerintah optimistis dapat menjaga ketahanan pangan nasional serta memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat.(da*)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update