Notification

×

Iklan

China Larang Bos Teknologi dan Pakar AI Bepergian ke AS

Minggu, 02 Maret 2025 | 04:30 WIB Last Updated 2025-03-01T21:30:00Z

ilustrasi


Jakarta, Rakyatterkini.com – Pemerintah China mengeluarkan larangan bagi para eksekutif perusahaan dan pakar teknologi di negaranya untuk bepergian ke Amerika Serikat.


Dilansir dari Channel News Asia, kebijakan ini diambil karena China khawatir bahwa para ahli kecerdasan buatan (AI) yang melakukan perjalanan ke luar negeri dapat secara tidak sengaja membocorkan informasi penting mengenai perkembangan teknologi negaranya.


Larangan ini berlaku bagi para pemimpin perusahaan teknologi AI serta industri strategis lainnya yang dianggap sensitif. Mereka dilarang melakukan perjalanan ke AS dan negara-negara sekutunya, kecuali dalam keadaan mendesak.


Selain itu, mereka yang tetap melakukan perjalanan diwajibkan melaporkan rencana keberangkatan mereka kepada pemerintah, termasuk tujuan perjalanan dan individu yang akan ditemui selama kunjungan tersebut.


Salah satu dampak dari kebijakan ini adalah pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng, yang akhirnya membatalkan kehadirannya dalam pertemuan puncak AI di Paris pada Februari lalu.


China juga khawatir bahwa para pakar AI ini bisa ditahan dan dijadikan alat tawar-menawar dalam negosiasi dengan AS, seperti yang pernah terjadi pada salah satu eksekutif Huawei yang ditahan di Kanada atas permintaan AS.


Saat ini, China dan AS tengah bersaing dalam pengembangan kecerdasan buatan. China bahkan telah meluncurkan DeepSeek, yang diklaim mampu menyaingi perusahaan AI raksasa dari AS seperti OpenAI dan Google.


Pada Februari lalu, Presiden China Xi Jinping mengadakan pertemuan dengan para pemimpin industri teknologi dalam negeri sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat posisi China dalam persaingan global dengan AS.(da*)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update