Notification

×

Iklan

Bahaya Water Hammer, Kerusakan Mesin Akibat Terjang Banjir

Selasa, 04 Maret 2025 | 23:30 WIB Last Updated 2025-03-04T16:30:00Z

Water hammer merupakan situasi masalah yang bisa menguras isi kantong pemilik mobil. 


Jakarta, Rakyatterkini.com– Water hammer bisa menjadi masalah serius bagi pemilik mobil yang nekat menerjang banjir tanpa perhitungan matang. Kondisi ini tidak boleh dianggap remeh karena kerusakan akibat water hammer dapat menghabiskan biaya perbaikan yang besar.


Water hammer terjadi ketika air masuk ke dalam mesin saat mobil melewati genangan yang melebihi batas aman. Air yang terisap ke dalam ruang bakar dapat menyebabkan kerusakan fatal pada mesin.


Secara teknis, mesin kendaraan memiliki bentuk silinder seperti pipa dengan piston yang bergerak aktif di dalamnya bersama dengan pelumas. Bagian atas silinder merupakan ruang pembakaran, sedangkan bagian bawahnya terdapat crankshaft.


Ruang pembakaran berfungsi untuk mengompresi dan membakar campuran udara serta bahan bakar. Kehadiran air dalam proses ini sangat berbahaya karena dapat merusak komponen mesin.


Jika air masuk ke ruang bakar, dampaknya bisa sangat merugikan, seperti merusak kepala silinder, membuat piston bengkok, dan mengurangi efektivitas pelumas mesin.


Biasanya, air masuk ke dalam ruang bakar melalui jalur air intake pada saringan udara yang bertugas menyedot udara dari luar. Hal ini bisa terjadi ketika mobil dipaksa melewati genangan air tinggi atau saat air hujan merembes melalui celah di kap mesin.


Batas Ketinggian yang Aman

Sony Susmana, seorang ahli keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), menyebutkan bahwa mobil masih bisa melewati genangan air, tetapi ada batas ketinggian yang harus diperhatikan.


"Batas aman ketinggian air sekitar 30 sentimeter (cm) atau setengah roda. Jika lebih dari itu, sebaiknya putar balik dan cari jalur alternatif," ujar Sony.


Sony menjelaskan bahwa batas ketinggian ini mempertimbangkan komponen penting kendaraan yang rentan terhadap air, seperti Electronic Control Unit (ECU). Selain itu, pengemudi juga harus memperhatikan posisi air intake karena bisa menjadi jalur masuk air ke mesin dan menyebabkan water hammer.


Setiap mobil memiliki posisi air intake yang berbeda, tetapi secara umum, ketinggian genangan air yang paling aman untuk dilalui adalah maksimal 30 cm.


Menerobos banjir tanpa perhitungan yang matang bisa berakibat fatal. Jika water hammer sudah terjadi, mesin akan mengalami kerusakan serius yang memerlukan biaya perbaikan tinggi karena banyak komponen harus diganti.(da*)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update