Jakarta, Rakyatterkini.com – Pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana mengimpor telur dari Turki dan Korea Selatan serta membuka peluang kerja sama dengan negara lain guna menekan harga telur yang saat ini berada di level tertinggi.
"Kami berbicara tentang ratusan juta telur dalam jangka pendek," ujar Menteri Pertanian AS, Brooke Rollins, seperti dilansir BBC, Minggu (23/3/2025).
Kebijakan ini muncul setelah pemerintah mengumumkan langkah-langkah untuk menangani wabah flu burung yang semakin meluas dan telah menyebabkan peternak di AS memusnahkan puluhan juta ayam.
Meskipun Presiden Donald Trump sebelumnya berjanji untuk menurunkan harga pangan, harga telur justru melonjak lebih dari 65% dalam setahun terakhir dan diperkirakan akan terus meningkat pada 2025.
Rollins menyebut bahwa pemerintah sedang menjajaki kerja sama dengan negara lain untuk mengamankan pasokan tambahan. Namun, ia belum mengungkapkan negara mana saja yang tengah dalam pembicaraan.
"Saat populasi ayam kami kembali stabil dan industri perunggasan pulih sepenuhnya, dalam beberapa bulan ke depan, kami berharap bisa kembali mengandalkan produksi dalam negeri dan menyalurkan telur-telur tersebut ke pasar domestik," tambahnya.
Sementara itu, Asosiasi Unggas Polandia dan Lithuania mengonfirmasi bahwa mereka telah dihubungi oleh Kedutaan Besar AS terkait kemungkinan ekspor telur.
"Pada Februari lalu, Kedutaan Besar AS di Warsawa menanyakan apakah Polandia berminat mengekspor telur ke pasar AS," ungkap Katarzyna Gawronska, Direktur Kamar Nasional Produsen Unggas dan Pakan, seperti dilaporkan AFP.(da*)