Padang, Rakyatterkini.com – Sub Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo, terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan produktivitas petani sawit mitranya. PalmCo berhasil mengangkat produktivitas petani sawit mitra mereka hingga melebihi standar nasional yang ditetapkan.
Seluruh Koperasi Unit Desa (KUD) mitra Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) PalmCo menunjukkan hasil yang menggembirakan. Produktivitas rata-rata Tandan Buah Segar (TBS) sawit di tahun pertama mencapai 12,57 ton per hektare per tahun, lebih tinggi 0,57 ton dari standar nasional yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS).
Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, dalam keterangannya yang diterima pada Ahad (22/03) di Jakarta, menyatakan bahwa dari lebih 10.000 hektare lahan PSR perusahaan, produktivitas TBS sawit petani mitra mereka konsisten melebihi standar nasional setiap tahunnya.
“Alhamdulillah, lebih dari 10.000 hektare lahan PSR kami menunjukkan produktivitas yang selalu di atas standar nasional," ujar Jatmiko.
Tak hanya rata-rata, beberapa KUD bahkan mampu mencatatkan hasil yang sangat luar biasa. Seperti KUD Makarti Jaya di Riau yang berhasil mencapai 18 ton TBS per hektare pada Tanaman Menghasilkan (TM) 1, jauh melebihi standar nasional yang hanya 12 ton per hektare.
Keberhasilan ini juga terus berlanjut pada usia tanaman yang lebih tua. Pada TM 2, lima puluh persen petani berhasil mencatatkan produktivitas di atas standar nasional, dengan beberapa mencapai 21 ton per hektare, jauh lebih tinggi dari standar yang hanya 15 ton.
"Untuk TM 3 hingga TM 5, semuanya memiliki produktivitas di atas standar," tambah Jatmiko.
Pencapaian tersebut tidak terlepas dari penerapan pola Single Management yang menekankan kerjasama yang setara antara perusahaan dan petani plasma serta kelembagaannya.
"Single Management artinya seluruh proses pengelolaan kebun dilakukan oleh perusahaan dengan standar terbaik yang ada, mulai dari bibit bersertifikat hingga pendampingan dalam budidaya kebun," jelas Jatmiko.
Selain itu, perusahaan juga memberikan nilai tambah bagi petani melalui digitalisasi pemetaan geospasial dan sertifikasi Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO), yang membantu petani mendapatkan premi lebih karena menerapkan praktik perkebunan yang ramah lingkungan.
Hadiyanto, Ketua KUD Makarti Jaya, yang mencatatkan produktivitas tertinggi di kemitraan PalmCo, menyatakan bahwa dukungan PalmCo memberikan dampak positif nyata bagi petani. Dengan pendampingan yang dilakukan, mereka kini lebih paham bagaimana menerapkan praktik pertanian yang baik dan ramah lingkungan.
“Sekarang, pendapatan kami per kavling (2 Ha) bisa mencapai 10-15 juta per bulan. Bahkan untuk lebaran nanti, ada tambahan Rp 15 juta lagi,” ujar Hadiyanto.
Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN IV PalmCo, Irwan Perangin-angin, berharap keberhasilan koperasi yang telah menerapkan pola Single Management dapat menjadi agen peremajaan sawit rakyat (PSR) bagi kelompok lainnya yang produktivitasnya masih rendah.
“Dengan koperasi yang sukses, kami berharap mereka dapat membantu petani lain untuk meningkatkan produktivitas, mempercepat akselerasi PSR, dan memperluas dampaknya,” tutup Irwan. (da*)