Notification

×

Iklan

AAUI Tanggapi Dampak Banjir Jabodetabek, Kerugian Masih Dikaji

Kamis, 06 Maret 2025 | 01:00 WIB Last Updated 2025-03-05T18:00:00Z

Warga membersihkan lumpur sisa banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/3/2025). 


Jakarta, Rakyatterkini.com – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memberikan tanggapan terkait dampak banjir bandang yang melanda wilayah Jabodetabek pada Selasa (4/3/2025) kemarin.


Wakil Ketua Bidang Statistik & Riset AAUI, Trinita Situmeang, menyampaikan bahwa asosiasi sedang mengumpulkan informasi dari masing-masing anggota untuk mengetahui sejauh mana dampak yang ditimbulkan oleh bencana tersebut.


“Yang terdampak bukan hanya properti dan kendaraan bermotor, tetapi juga proyek-proyek yang terendam banjir. Jika dampaknya sampai menghambat kegiatan usaha atau membuat orang kesulitan membayar cicilan, itu bukan bagian dari asuransi kredit. Fokus kami lebih pada kerusakan aset dan properti. Selain itu, proyek konstruksi juga terhenti jika terendam banjir,” jelas Trinita dalam konferensi pers AAUI yang digelar di Jakarta, Rabu (5/3/2025).


Di sisi lain, Ketua Umum AAUI, Budi Herawan, menyatakan bahwa pihaknya masih belum bisa memperkirakan total kerugian akibat banjir ini, mengingat kejadian baru berlangsung selama dua hari.


“Perkiraan jumlah kerugian masih cukup sulit karena banyak objek terdampak, seperti rumah tinggal dan pusat perbelanjaan. Namun, sejauh ini belum terlihat dampak yang signifikan terhadap sektor industri. Beberapa wilayah seperti Karawang juga terdampak, tetapi kawasan industrinya tidak terlalu terpengaruh,” ujar Budi.


Selain itu, ia juga mengingatkan adanya potensi risiko lain akibat banjir ini, termasuk kerusakan infrastruktur telekomunikasi serta gangguan pada fasilitas listrik.


Budi menambahkan bahwa sejumlah pelaku industri luar negeri sempat menyampaikan kekhawatiran terkait besarnya skala banjir kali ini, membandingkannya dengan peristiwa banjir besar yang terjadi pada tahun 2020. Namun, ia meyakinkan bahwa dampaknya kali ini tidak sebesar yang terjadi lima tahun lalu.


Sebagai informasi, hingga hari ini, banjir dengan ketinggian air mencapai 75 cm hingga 2,5 meter masih merendam permukiman padat di Kelurahan Pengadegan, Pancoran, Jakarta.


Sementara itu, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, melaporkan bahwa sebagian besar wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, turut terdampak banjir. Dari 12 kecamatan yang ada, delapan di antaranya mengalami banjir dengan berbagai tingkat keparahan. (da*)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update