Deri Asta bersama warga desa Lunto. |
Sawahlunto, Rakyatterkini.com - Mantan Walikota Sawahlunto, Deri Asta membantah dirinya tidak membangun infrastruktur fisik saat menjabat Walikota periode 2018-2023 lalu.
Deri Asta pada Pilkada November 2024 mendatang kembali maju bertarung berpasangan dengan Desni Seswinari.
Menurut Deri, pada masa jabatannya, ia mengundang Universitas Negeri Padang (UNP) untuk membuka kampus di Sawahlunto. Saat ini sudah berdiri Kampus PSDKU (Pusat Study Diluar Kampus Utama) UNP Padang, Perguruan Tinggi Negeri terbesar di Sumatera dengan beberapa fakultas yang telah dibuka di kampus ini.
"Dengan adanya kampus UNP di Sawahlunto, anak-anak kita bisa kuliah di sana tanpa orang tua mengeluarkan biaya yang besar. Bandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan jika kuliah di luar kota Sawahlunto", tuturnya.
Pemko Sawahlunto juga merenovasi 1.088 rumah warga yang tidak layak huni hingga tahun 2022.
Selain itu juga membangun Sentra IKM Makanan di kawasan Kandi, Sentra IKM Tenun dan Songket di Silungkang.
Sentra IKM Makanan ini membantu para pengusaha UMKM dalam mengemas produk produknya sehingga bisa memiliki nilai jual yang tinggi dan memiliki daya saing yang tinggi.
Pemko Sawahlunto selam periode 2018-2023 juga membangun gedung tambahan RSUD, membangun Puskesmas Talawi serta membangun Perpustakaan Adi Negoro untuk peningkatan literasi masyarakat dan Kantor Camat Silungkang.
Peningkatan infrastruktur jalan Kubang, Jalan Kubang Sirakuak - Muaro Kalaban, Jalan Kimbayau di Talawi.
"Semua itu adalah bukti pembangunan fisik yang kami buat. Intinya pembangunan fisik yang kami buat harus bisa dirasakan oleh semua orang, bukan hanya sebagian orang saja", tambahnya.
Intinya, lanjut Deri, kita membangun sesuatu harus bisa bermanfaat oleh orang banyak, bukan untuk kelompok atau golongan. (ril/ris1)