![]() |
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, tandatangani prasasti pembangunan masjid. |
Pdg.Pariaman, Rakyatterkini.com - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, menegaskan pentingnya keberadaan masjid di setiap nagari atau desa di Sumatera Barat sebagai landasan utama dalam membentuk karakter generasi muda Minangkabau.
Beliau mengungkapkan pembelajaran agama dan kehidupan bernagari sejak usia dini telah terbukti berhasil dalam mencetak generasi yang taat beragama tanpa meninggalkan identitas Minangkabau mereka, bahkan di ranah perantauan.
Masjid bukan hanya tempat ibadah, namun juga pusat kegiatan masyarakat yang memperkuat ekonomi lokal.
Menurut Gubernur, kehadiran masjid menjadi tempat musyawarah dan mufakat, memperkokoh karakter niniak mamak, alim ulama, dan cadiak pandai pada tiap individu Minangkabau.
Pada acara peresmian pembangunan Masjid Maimunah di Lapai Cimparuah, Pariaman Timur, Gubernur Mahyeldi mengapresiasi Waqis Dasril dan Hosaini yang mewaqafkan tanah seluas 3000m2 senilai Rp6 miliar untuk pembangunan masjid tersebut.
Lokasinya yang berada di kelas utama jalan nasional Padang-Pasaman Barat diharapkan akan berdampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar, dengan meningkatkan kunjungan musafir untuk salat dan berbelanja.
Gubernur juga menyoroti kolaborasi dan kekompakan antara perantau dan ranah dalam pembangunan masjid representatif di Lapai Cimparuah. Semangat sinergi ini dianggap sebagai kekuatan besar yang harus terus dibina dan ditingkatkan.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga memberikan sumbangan sebesar Rp 50 juta, sementara sumbangan dari donatur lain hampir mencapai Rp 1,2 miliar. Hal ini menunjukkan dukungan yang besar dari berbagai pihak terhadap pembangunan masjid tersebut.
Sekda Kota Pariaman, Yotta Balad, menambahkan bahwa keberadaan masjid selain sebagai tempat ibadah, juga berperan sebagai tempat pembelajaran agama bagi generasi muda guna mencegah penyakit masyarakat yang meresahkan.
Selain itu, kehadiran masjid ini juga merupakan contoh sinergi yang baik antara ranah dan rantau untuk kemajuan kampung halaman.
Ketua panitia pelaksana, Syahrul, menyebut bahwa pembangunan Masjid Maimunah merupakan bentuk komitmen untuk menyediakan sarana ibadah dan tempat pengajaran agama bagi umat Muslim, khususnya generasi penerus.
Masjid ini dinamakan sesuai dengan nama seorang guru mengaji yang hidup 50 tahun lalu, Maimunah, yang juga merupakan orang tua dari pewakaf tanah, Rusdi Jamal.
Rusdi Jamal sendiri, yang merupakan perantau dari Kalimantan, menyatakan bahwa pembangunan masjid ini merupakan takdir dari Allah. Tanah wakaf yang menjadi lokasi pembangunan masjid merupakan milik keluarganya, dan pengambilan keputusan untuk mewakafkan tanah tersebut ke masjid merupakan bagian dari warisan keluarganya, sebagai bentuk penghargaan terhadap neneknya yang merupakan seorang guru mengaji.
Dengan semangat kolaborasi antara perantau dan ranah, serta dukungan dari berbagai pihak, pembangunan Masjid Maimunah di Lapai Cimparuah, Pariaman Timur.
Diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam pembentukan karakter dan spiritualitas generasi muda Minangkabau, serta memperkuat ekonomi lokal di sekitarnya. (suger)