Notification

×

Iklan

Wakil Bupati Agam Hadiri Forum Koordinasi Stunting Sumbar

Selasa, 11 April 2023 | 15:30 WIB Last Updated 2023-04-13T03:43:14Z

Wagub Sumbar memukul gong, disaksikan wakil bupati Agam dan lainnya.

Lubuk Basung, Rakyatterkini.com - Wakil Bupati Agam, Irwan Fikri, hadiri Forum Koordinasi Stunting tingkat Sumatra Barat, di Pangeran Beach, Padang, Selasa (11/4/2023).

Pembukaan forum tersebut, ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Gubernur Provinsi Sumatra Barat selaku Ketua Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Sumbar, Audy Joinaldy didampingi wakil bupati/kota dan sekretatis daerah se-Sumatra Barat.

Audy Joinaldy mengatakan, stunting merupakan masalah yang harus menjadi perhatian bagi seluruh lini pemerintah yang ada.

Stunting ini bukan hanya menjadi tanggung jawab dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) saja, tapi menjadi perhatikan bersama baik dari tingkat atas sampai ke tingkat terendah.

Mengikut data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) ditahun 2022 angka kasus stunting Sumatra Barat naik menjadi 1,9% dari tahun sebelumnnya.

“Dari angka awal 23,3 menjadi 25,2%. Dari jumlah seluruh kabupaten/kota, 12 kabupaten/kota mengalami penurunan, tetapi ada 7 kota/kabupaten yang mengalami kenaikan,”ujarnya.

Dijelaskan dari 7 kota/kabupaten yang mengalami kenaikan tersebut adalah Kabupaten Pasaman Barat, Solok Selatan, Dhamasraya, Mentawai, Agam, Pesisir Selatan dan Kota Padang.

Kabupaten-kota yang mengalami kenaikan, ada satu fenomena yang cukup menarik, dimana kabupaten yang mengalami kenaikan tersebut memiliki perkebunan sawit yang luas yakni Kabupaten Pasaman Barat, Solok Selatan, Dhamasraya, Mentawai, Agam dan Kabupaten Pesisir Selatan.

Kemudian, berdasarkan sebuah penelitian, lokus stunting anak-anak yang tinggal di dalam perkebunan kelapa sawit biasanya lebih tinggi dari pada anak-anak yang tinggal di luar perkebunan kelapa sawit.

Hal itu, disebabkan akses terhadap keragaman pangan di perkebunan sawit sangat minim karena, ketika akan membeli bahan pangan mereka harus menepuh perjalanan yang jauh keluar dari kebun hingga akhirnya, kebutuhan gizi menjadi tidak terkecukupi.

Adapun beberapa strategi tersebut diantaranya, menurunkan prevelensi stunting, meningkatkan penyiapan kehidupan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi.

Kemudian, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan pelayanan kesehatan, meningkatkan akses air minum dan sanitasi, tuturnya. (vn)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update