Notification

×

Iklan

BKKBN Sosialisasikan Website Pintas di SMAN 1 Sawahlunto, Ini Tujuannya

Kamis, 18 Agustus 2022 | 06:25 WIB Last Updated 2022-08-18T23:39:38Z

BKKBN sosialisasikan Website Pintas di SMAN.1 Sawahlunto.


Sawahlunto, Rakyatterkini.com  -  Sebagaimana amanah dalam Undang-Undang (UU) No. 52 Tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga, salah satu tujuan BKKBN mewujudkan keluarga Indonesia yang berkualitas.


Yaitu suatu keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan, bertanggungjawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini dapat dilakukan melalui program keluarga berencana.


Begitu disampaikan Ketua Panitia Sosialisasi Website layanan pojok infertilitas (Pintas) dalam rangka pegembangan Program Kesehatan Reproduksi dan Pengelolaan Infertilitas bersama Mitra di SMAN 1 Sawahlunto, Lismomon Nata, S.Pd,M.Si, Senin, (15/8/2022), diikuti 248 siswa dan Kepsek SMAN 1, Efwilza, S.Pd, M.Pd.


Koordinator Bidang KB/KR, BKKBN Sumbar, Rismiati, mengatakan, layanan pintas ini berupa inovasi konsultasi dari Pasangan Usia Subur (PUS) kepada ahlinya, yakni dokter dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Sumbar.


Koordinator Bidang KB/KR, BKKBN Sumbar, Rismiati.

“Pelayanan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) ini nantinya akan dapat menjadi pengetahuan, sikap dan gaya hidup untuk Pasangan Usia Subur (PUS) dalam mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas,” kata Rismiati.


Inovasi layanan pintas ini, sambungnya, juga berupa konsultasi melalui website. “Ada paparan dalam bentuk powerpoint dan edukasi, serta bahan materi edukasi infertilitas. Harapannya, melalui website ini pintas bisa dikenal masyarakat, khususnya di sekitar Silungkang, Talawi, Barangin dan  Lembah Segar (SiTBaL).


Pada kesempatan ini, BKKBN mengadakan pembinaan dan penguatan peran mitra pada pengelolaan infertilitas, dengan mengunjungi sekolah-sekolah. 


Menurutnya, kasus infertilitas merupakan sebuah kasus gangguan yang mempengaruhi beberapa aspek, tidak hanya secara biologis, namun juga membawa implikasi dan konsekuensi psikologis, serta sosial bagi penderitanya.


"Output dari kegiatan ini kita harapkan para siswa ini jadi paham bagaimana  merawat dan menjaga kesehatan  alat reproduksinya, sekaligus menjadi pionir dan duta kesehatan alat reproduksi di lingkungannya" tutup Rismiati.


Pemateri, dr.Mareza Dwithania.

dr.Mareza Dwithania, sama dengan Lismomon Nata, S.Pd, M.Si adalah alumni SMAN 1 Sawahlunto sebagai pemateri Peduli Kesehatan Reproduksi, Menjadi Remaja yang Sehat dan Tangguh mengungkapkan, infertilitas adalah gangguan kesuburan yang terbagi kedalam dua kondisi berbeda. 


Kondisi pertama dikenal dengan infertilitas primer atau kondisi di mana kehamilan belum terjadi sama sekali, yang kedua disebut infertilitas sekunder, tidak mampu mempertahankan kehamilannya (keguguran).


Secara umum menurutnya, gejala infertilitas adalah adanya gangguan yang menyerang sistem reproduksi wanita dan pria yang bisa mencegah terjadinya kehamilan. Pada pria, gejala infertilitasnya dapat dilihat ketika pria memiliki permasalahan fungsi seksual seperti tidak mampu ejakulasi dengan baik.


Selain itu lanjut Mareza, pria yang tidak subur juga akan mengalami gejala tidak normal pada penis atau testisnya. Hal ini termasuk mengalami penis bengkak, terasa nyeri dan timbulnya benjolan di sekitar area testis. Semua kelainan dan gangguan tersebut akan menyebabkan pria menghasilkan sperma yang sedikit dan tidak berkualitas.


Sementara pada wanita, gejala infertilitas pada wanita sangat bervariasi dan bergantung pada penyebabnya. Sejumlah gejala yang bisa menandakan wanita tidak subur adalah kerap mengalami nyeri panggul, menstruasi yang tidak teratur hingga mengalami perdarahan pada vagina. 


Wanita yang tidak subur mungkin juga memiliki gejala haid yang tidak normal, seperti sakit tidak tertahankan, warna darah terlalu pucat dan gelap hingga mengalami menopause dini. 


"Jika Anda mengalami gejala umum infertilitas seperti yang disebutkan, ada baiknya segera berkonsultasi pada dokter atau melalui Website Pintas untuk mengetahuinya secara pasti. Dokter akan melakukan serangkaian tes untuk melihat adanya risiko ketidak suburan tersebut" pungkas Mareza. (Ris1)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update