 |
| Bupati Asahan buka bersama menyambut momen Idul Adha 1443 H. |
Asahan, Rakyatterkini.com - Pemerintahan Kabupaten Asahan menggelar buka puasa bersama dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1443 H di Aula Melati Kantor Bupati, Sabtu (9/7/2022).
Buka puasa bersama itu dihadiri Bupati Asahan, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Dandim 0208/Asahan, Kajari, Ketua PA Kisaran, Perwakilan Danlanal TBA, Perwakilan Kapolres, Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan, para asisten, OPD, camat dan tokoh agama.
Bupati Asahan, H. Surya, B.Sc., pada pidatonya mengatakan, semua hal yang dimiliki, baik harta, keluarga, pangkat, derajat, serta semua nikmat yang dirasakan pada hakekatnya merupakan titipan dan amanah dari Allah SWT, yang harus disyukuri dan digunakan sesuai dengan ajaran agama.
"Saya percaya kalau umat Islam di Kabupaten Asahan tentu tidak hanya memaknai Hari Raya Idul Adha sebatas makna saja. Tapi, lebih dari itu, pada hakikatnya ada makna filosofi yang perlu kita gali dibalik hari raya ini," ucap bupati pilihan rakyat tersebut.
Ia juga mengatakan momen hari raya ini ada empat peristiwa yang penting sekali. Antara lain ibadah haji, puasa Arafah, Salat Hari Raya Idul Adha dan ibadah kurban. Dalam semua ibadah tersebut, terdapat nilai-nilai sosial kemanusiaan, karena semuanya mengajarkan untuk mencintai sesama, saling menolong, dan saling memberi, dan persamaan derajat sehingga muaranya akan dapat mengokohkan semangat rukun.
"Pemerintah Kabupaten Asahan senantiasa mengingatkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan mengikuti aturan tentang tatacara penyembelihan hewan kurban yang telah ditetapkan pemerintah," tuturnya lagi.
Terlebih lagi, saat ini sedang menghadapi wabah virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku). Karena itu, tetap bersatu melawan segala bentuk virus dalam mewujudkan Asahan Sejahtera yang Religius dan Berkarakter.
Ketua MUI Kabupaten Asahan, H. Salman Abdullah Tanjung, MA., memberikan tausiyah agama, yang mana tausiyahnya mengajak untuk saling menghargai perbedaan (Hari Raya Idul Adha 1443 H) ini. Karena masing-masing memiliki caranya tersendiri dalam menentukan Hari Raya Idul Adha 1443 H, selama perbedaan itu tidak melanggar dari syariat Islam, itu sah-sah saja. (EKA)
