Notification

×

Iklan

Workshop Sejarah dan Tradisi, Saatnya Generasi Milenial Peduli

Kamis, 09 Juni 2022 | 17:25 WIB Last Updated 2022-06-09T14:02:46Z

Peserta workshop sejarah dan tradisi serius mengikuti kegiatan tersebut.
 

Padang Pariaman, Rakyatterkini.com - Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, gelar workshop sejarah dan tradisi di daerah itu, Rabu (8/6/2022) di Kota Padang. Ini guna mengembalikan kepedulian generasi muda terhadap sejarah dan budaya daerah.


Rasa keprihatinan dengan keberadaan generasi muda dewasa ini, yang kurang peduli sejarah perjuangan bangsa, dan melupakan tradisi dan budaya, mengharuskan pemerintah daerah untuk melakukan upaya dan langkah-langkah strategis. 


Seperti mengadakan festival seni dan budaya, pelatihan dan workshop serta menjadikan sejarah dan budaya sebagai mata pelajaran wajib di sekolah.


Terkait hal itu, Bupati Suhatri Bur berkesempatan membuka secara resmi workshop tersebut, dengan mengusung tema "Mewujudkan generasi muda yang peduli sejarah dan tradisi daerah setempat”.


Kegiatan tersebut diikuti oleh generasi muda dan kaum milenial dari berbagai organisasi dan komunitas yang ada di daerah tersebut. Menurut Suhatri Bur, kegiatan tersebut sangat penting, artinya dalam mewujudkan Visi Padang Pariaman Berjaya. 


"Generasi muda sekarang terlena dan tergila-gila dengan game online, film dan sinetron bergaya barat serta dunia mistik," papar bupati.

 

Sehingga, mereka tidak ada minat sedikitpun untuk memahami dan mempelajari sejarah dan tradisi. Kondisi inilah yang mendorong pemerintah daerah untuk melakukan upaya dan memfasilitasi, terutama sekali generasi muda untuk memahami sejarah dan tradisi yang ada.


"Anak muda sekarang kena penyakit kegilaan, karena senang bermain game dan menonton film yang tidak pantas. Di otak mereka hanya ada cerita-cerita sinetron cinta dan mistik. Film-film tersebut menjadi cerita menarik, ketimbang memberikan solusi dari persoalan lingkungan yang membelit masyarakat. Apalagi, memberikan solusi bagi persoalan kenegaraan dan kebangsaan, bagai jauh panggang dari api,” sebut Suhatri Bur.


Ia menegaskan, generasi muda sebagai pemegang tongkat estafet kepemimpinan di negara ini, harus berani tampil ke depan dan bergerak untuk hal-hal yang positif. 


"Generasi milenial harus mampu menjadi pelopor Padang Pariaman berbudaya, yang merupakan salah satu kata kunci dari Visi Pembangunan Padang Pariaman Berjaya. Yakni, dengan memberikan pencerahan dan keteladanan bagi lingkungan, serta berbuat yang terbaik untuk masyarakat, bangsa dan agama," harap bupati. 


Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Anwar mengatakan, kegiatan workshop ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai 8 sampai 10 Juni 2022 di Hotel Mercure Padang. Peserta workshop terdiri dari generasi muda sebanyak 60 orang, yang berasal dari utusan karang taruna, duta budaya, duta wisata dan duta GenRe serta kelompok komunitas yang ada di daerah.


Ia mengatakan, bahwa dasar dari pelaksanaan Workshop Sejarah dan Tradisi ini adalah Undang-Undang no. 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan Undang-Undang no. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. 


"Sebagai nara sumber pada workshop ini, selain Bupati Padang Pariaman, juga berasal dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Sumatera Barat, Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Sumatera Barat, Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat dan Akademisi dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Padang serta Niniak Mamak dari LKAAM Kabupaten Padang Pariaman" tutup Anwar. (suger)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update