Notification

×

Iklan

Miliki Imam nan Hafidz Alquran 30 Juzz, Masjid Raya Painan Makin Semarak

Sabtu, 02 April 2022 | 20:01 WIB Last Updated 2022-09-16T02:42:59Z

Masjid Raya Painan.


Painan, Rakyatterkini.com - Masjid Raya Painan, salah satu masjid tertua di Kenagarian Painan, Kecamatan IV Jurai,  Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), ternyata memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan beberapa masjid lainnya di daerah itu.


Masjid yang berdiri pada 1930 itu, berawal dari kesepakatan para ninik mamak semua suku atau kaum yang ada di kenagarian mendirikan sarana ibadah bagi umat Islam tersebut. Sebelum masjid itu berdiri, masyarakat melaksanakan ibadah shalat bukan terfokus pada satu titik, tapi pada banyak surau sesuai dengan jumlah suku atau kaum yang ada di kenagarian itu.


Berkat keinginan yang kuat serta juga niat yang ikhlas, akhirnya para ninik mamak di Kenagarian Painan, menyepakati untuk mendirikan sebuah masjid. Masjid diberi nama dengan Masjid Raya Painan itu, sebelumnya dikenal dengan nama Masjid Ninik Mamak. Nama itu memang dilatari oleh sejarah mulai berdirinya masjid tersebut


"Berdasarkan kesepakatan ninik mamak, masjid itu didirikan di Kampung Painan Timur. Posisinya juga cukup strategis, karena berada di pinggir sungai. Sebab, memang sudah menjadi sebuah kebiasaan dulunya pada nagari atau kampung yang memiliki aliran sungai, bangunan masjid atau surau dilakukan dekat dengan pinggir sungai. Tujuannya agar masyarakat yang akan melakukan ibadah bisa mandi dan berwudhu sebelum masuk masjid," ungkap Ketua Masjid Raya Painan, Don Chandra, ketika dihubungi baru-baru ini.


Dijelaskan, akibat perkembangan jumlah penduduk, serta juga kebutuhan pengembangan kawasan pemukiman, sehingga aliran sungai Batang Painan yang sebelumnya berada persis di seberang jalan depan masjid, dipindahkan melalui program normalisasi sungai.


"Melalui pemindahan aliran sungai itu, sehingga sekarang tidak lagi ditemui aliran sungai di depan seberang jalan masjid itu. Karena aliran sungai itu telah dipindahkan sekitar 200 meter arah Selatan melalui normalisasi, guna mengantisipasi langganan banjir bila musim hujan tiba pada tahun 1998 lalu," ujarnya.


Diakuinya bahwa sebagai masjid tertua di Kenagarian Painan yang saat ini juga merupakan ibu kota kabupaten, membuat masjid itu banyak disinggahi oleh kaum muslim untuk beribadah.


"Karena berada di pusat pemerintahan kabupaten, sehingga masjid ini tidak saja diramaikan oleh masyarakat sekitar untuk beribadah, tapi juga oleh warga lainnya yang datang ke Painan," ujarnya.


Dai mengaku sangat bersyukur karena masjid itu tetap dijadikan pilihan oleh masyarakat untuk beribadah. Di samping itu, juga sebagai pusat menimba ilmu agama bagi anak-anak yang tinggal di sekitar masjid melalui TPQ dan TPSQ Masjid Raya Painan.


"Walau masjid ini tua, namun imam masjid ini berasal dari kalangan milenial yang hafidz 30 juz. Imam masjid yang berasal dari kalangan milenial ini ternyata mampu mendorong dan memotivasi kalangan anak-anak dan remaja lainnya di Kenagarian Painan Timur, untuk bisa menjadi hafidz quran," katanya.


Selama ramadhan nanti, banyak kegiatan keagamaan yang dipusatkan di Masjid Raya Painan ini, sehingga membuat masjid yang masih dalam masa renovasi itu menjadi semakin semarak.


Imam Masjid Raya Painan, Zainul Fikri Al-Hafidz, ketika dihubungi mengatakan, selain melakukan tugas rutin sebagai imam masjid, dia juga mengabdikan dirinya kepada masyarakat lingkungan di kenagarian itu mengajar tahsin (membetulkan bacaan Alquran).


Mengajar tahsin itu dia lakukan terhadap kalangan remaja setingkat SMA dan SMK setiap harinya, setelah waktu zuhur hingga ashar, di ruang belajar bagian belakang Masjid Raya Painan.


"Itu saya lakukan dengan penuh keikhlasan dengan harapan di kenagarian ini akan muncul para hafidz dan hafidzah di masa datang," ungkap remaja 24 tahun itu.  (baron)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update