Notification

×

Iklan

Kapolri Cek Produksi Minyak Goreng di Pabrik Bekasi

Rabu, 16 Maret 2022 | 17:51 WIB Last Updated 2022-03-16T10:51:25Z

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo cek produksi minyak goreng di pabrik Bekasi.

Bekasi, Rakyatterkini.com - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengecek produksi minyak goreng di pabrik PT Mikie Oleo, Bantargebang, Kota Bekasi. 


Sigit mengatakan produksi minyak goreng di pabrik ini berjalan normal, bahkan produksi pada Februari lebih besar dari bulan sebelumnya.


"Tadi kita melihat secara langsung dan melakukan pengecekan untuk produksi dari PT Mikie Oleo berjalan normal, bahkan di bulan Februari produksinya jauh lebih besar dari bulan-bulan biasanya," kata Sigit dalam konferensi pers di Bekasi, Rabu 16 Maret 2022.


PT Mikie Oleo memproduksi minyak goreng curah dan minyak goreng dalam kemasan. Setiap hari, pabrik tersebut memproduksi serta mendistribusikan sekitar 200 ribu liter minyak goreng.


Sigit berharap produsen mendistribusikan minyak dengan normal sehingga tidak terjadi kelangkaan. Terlebih, minyak curah banyak diburu masyarakat.


"Yang paling penting adalah barang berada di pasar dan khususnya kebutuhan masyarakat yang banyak menggunakan minyak curah, maka ketersediaan minyak curah dan harganya akan dipantau dan kemudian kita harapkan harga eceran tertingginya bisa dilaksanakan karena memang ada kebijakan dari pemerintah untuk memberikan subsidi," ucap Sigit


Dia berharap tidak ada lagi antrean membeli minyak seperti beberapa hari yang lalu. Dia berharap kelangkaan minyak goreng bisa teratasi beberapa hari ke depan.


"Saya harapkan untuk barang-barang bisa didistribusikan seperti biasa, jangan sampai ada kelangkaan, sehingga stok tetap terjaga, antrean yang kemarin banyak terjadi saat operasi pasar, maka dalam beberapa hari ke depan ini bisa kembali normal," ujarnya.


Corporate Affairs Musim Mas Group, Togar Sitanggang, mengatakan tidak ada pengurangan produksi selama beberapa bulan ke belakang. Dia mengatakan produksi pada Februari mengalami kenaikan volume.


"Produksi kita berjalan normal, sebelum dan sesudah adanya kebijakan-kebijakan dari pemerintah. Justru di bulan Februari itu boleh dibilang volume yang tertinggi yang pernah kita lakukan," tuturnya.


"Kalau penjualan kita di Januari itu sekitar hampir 3 juta liter, di Februari kita jual 5,9 juta liter, mudah-mudahan nanti sampai dengan akhir tahun kita akan tetap berjalan normal minimum 3 juta liter," sambungnya. (rel) 



IKLAN



×
Berita Terbaru Update