Notification

×

Iklan

Kajati Sumbar Yusron Rasakan Duka Gempa Bumi Pasbar

Kamis, 17 Maret 2022 | 20:50 WIB Last Updated 2022-03-17T13:50:34Z

Kajati Sumbar, Yusron kunjungi korban gempa Pasaman Barat.

Simpang Empat, Rakyatterkini.com - Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat ungkapkan perasaan duka yang mendalam saat mengunjungi korban gempa bumi di Jorong Timbo Abu Ateh, Kamis (17-3-2022).


"Duka masyarakat di Kecamatan Talamau, Pasaman Barat ini juga menjadi duka kami. Sehingga hati kami terketuk untuk mengumpulkan donasi dengan rekan-rekan Kejari," sebut Yusron.


Kejati yang didampingi Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi, Wakil Bupati Risnawanto, Kepala Kejaksaan Negeri Pasbar Ginanjar Cahya Permana, dan Ikatan Adhyaksa Dharmakarini, mengantarkan langsung bantuan logistik dan mainan anak-anak kepada korban gempa di daerah itu. 


"Saya sudah empat kali ke Pasbar ini, namun ke Timbo Abu Ateh ini baru kali pertama. Kami datang untuk ikut merasakan duka masyarakat di sini,"kata Yusron.


Sebagai warga ia mengerti betul apa yang dirasakan oleh masyarakat setempat ketika ditimpa musibah bencana alam gempa bumi. Dengan melihat latar belakang itulah, Ia memiliki ide dan gagasan untuk menyisihkan sedikit reski dengan mengumpulkan donasi dari rekan-rekan Kejari kabupaten/kota di Sumbar. 


"Apa yang kami bawa ini tidak bisa memenuhi semua kebutuhan di sini. Namun, kami berharap bisa mengurangi beban berat ini. Yang paling penting kita semangat, dibalik cobaan ini ada hikmah yang lebih besar," katanya. 


Sementara itu, Bupati Hamsuardi mengucapkan terima kasih kepada Kejati, Kejari yang telah peduli dengan warga Pasbar yang tertimpa bencana gempa bumi. Gempa yang telah memporak porandakan rumah dan lahan pertanian masyarakat serta merenggut kebahagiaan anak anak.


"Dengan kedatangan bapak-bapak dan ibu ke sini, kami merasa bersyukur. Inilah warga kami yang masih di tenda," kata Hamsuardi.


Saat ini pihaknya juga terus melakukan pembangunan pondok transisi pemulihan pascagempa bumi di kabupaten Pasaman Barat atau sering disebut dengan Rumah Hunian Sementara (Huntara). Ia bersama Governmental Organization (NGO) terus mengupayakan itu semua.


"Tentunya tanpa dukungan semua pihak, kami juga tidak bisa pulih," ujar Hamsuardi. (Robi)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update