Notification

×

Iklan

Senandung Pilu Pandemi Covid-19, Irfan Miliki Dua Usaha Santan Kelapa

Selasa, 08 Februari 2022 | 01:00 WIB Last Updated 2022-02-08T00:06:20Z

Senandung Pilu Pandemi Covid-19, Irfan Miliki Dua Usaha Santan Kelapa
Irfan sedang mengisi santan kelapa di kedainya. 

Padang, Rakyatterkini.com - Udara siang itu sedikit gerah. Meski, sang surya tak menampakkan dirinya. Namun, cuaca terasa menyengat. Hilir mudik dan lalu lalang jalan raya, bersileweran kendaraan silih berganti. Tak jauh dari Simpang Balai Baru, agak dekat ke SMPN 18 Padang, nampak jelas spanduk bertuliskan Santan kelapa Melisa.


Pemilik usaha itu adalah Irfan, 38. Salah seorang korban dari pandemi Covid-19. Lelaki kelahiran Sungai Geringging, Kabupaten Padang Pariaman itu, tidak kehilangan akal, meski akibat pandemi ia tak bisa kembali ke Malaysia. 


Suami dari Aura, 32, justru malah merasa paling beruntung dan bahagia. Dengan kondisi tersebut, dia bisa berkumpul dengan istri dan anak-anak tercinta. Agaknya, sengsara membawa nikmat. Begitu kata-kata yang pas diucapkan kepadanya.


"Karena tak bisa balik, maka saya putuskan buka usaha santan kelapa.  Padahal, sudah empat belas tahun di negeri Jiran, bekerja pada perusahaan  konveksi, tapi karena kondisi, ya saya pun memilih berdikari dan mengadu  nasib di Kota Padang," tutur ayah tiga anak ini kepada Rakyatterkini.com di  Padang, Selasa (8/2/2022).


Memilih usaha santan kelapa, sambung Irfan, lantaran usaha tersebut dicari  serta menjadi kebutuhan manusia. Terlebih lagi, momen besar seperti jelang  puasa, lebaran, hari raya qurban serta tahun baru, santan kelapa menjadi  laris manis dan diserbu pembeli.


"Berdasarkan kebutuhan itulah akhirnya saya membuka usaha ini. Kini, sudah  pula membuka cabang kedua," ucap Irfan, yang memberi nama usahanya Santan  Kelapa Melisa yang berada persis di depan SMPN 18 Padang, Balai Baru,  Kecamatan Kuranji. Untuk  cabang kedua, lanjutnya, usahanya berada di  bilangan Tabing.


Menurut Irfan, yang sering disapa Ajo itu, keberadaan santan kelapa di Balai  Baru sudah dua tahun. Dari waktu ke waktu, terus menunjukkan peningkatan.  Tak heran, dalam sepekan ia bisa menghabiskan 1.000 buah kelapa, bahkan  lebih.


Hebatnya lagi, Santan Melisa mampu memberi layanan khusus, dimana siap antar  sampai ke alamat. Itu juga tidak memungut biaya alias ongkos kirim. Katanya,  semua biaya pengantaran gratis. Tak ayal, banyak pelanggan yang ia raih dari  pedagang seperti rumah makan, kedai sarapan pagi, catering sampai pesta  perkawinan.


"Kelebihan kita hanya soal pelayanan dan kualitas. Santan kelapa yang kita  jual mampu membuat pembeli puas. Buktinya, mereka kembali datang dan  berbelanja santan di tempat usaha ini," paparnya sembari menambahkan kini  omset perhari tembus Rp1 juta hingga Rp1,5 juta.


Kelapa yang ia peras dengan alat canggih yang menghabiskan modal awal  senilai Rp50 juta itu, membuat usahanya semakin maju. Saban hari mengalami  peningkatan. Tak hanya itu, bila musim panen bagi pengusaha santan kelapa,  ia mesti mendatangkan karyawan tambahan.


"Biasanya jelang Lebaran Idul Fitri dan momen Idul Adha," pungkasnya seraya  menambahkan perkilogramnya santan kelapa dijual seharga Rp12 ribu. (yas)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update