Notification

×

Iklan

Wagub Luncurkan Buku Mitigasi Konflik Manusia-Harimau

Kamis, 13 Januari 2022 | 21:18 WIB Last Updated 2022-01-13T14:18:52Z

Wagub luncurkan buku di Padang. (diskominfotik sumbar)

Padang, Rakyatterkini.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berkomitmen mendukung pelestarian Harimau Sumatra (panthera tigris sumatrae).


Sebab, hewan liar itu masuk dalam status langka dan menjadi satu-satunya sub spesies harimau yang tersisa setelah punahnya harimau Jawa dan harimau Bali. 


Komitmen tersebut dituangkan dalam Surat Edaran Gubernur Nomor 522.5/3545dishut-2021 tertanggal 14 Desember 2021 tentang Pelestarian Harimau Sumatera.


Demikian ditegaskan Wakil Gubernur Audy Joinaldy, saat membuka kegiatan talkshow, pameran foto serta peluncuran buku Mitigasi Konflik Manusia-Harimau Sumatera, dengan tema Nagari Ramah Harimau di ZHM Premiere Padang, Kamis (13/1/2022).


Dalam kegiatan yang digelar Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar ini, Audy menyebutkan, penyelamatan harimau tanggung jawab bersama dan seluruh para pihak wajib membantu dalam menyelesaikan konflik harimau dengan manusia.


"Pemprov responsif dan mendukung BKSDA dalam menjaga kelestarian harimau sumatra. Sumbar is the land of tiger. Inyiak balang (sebutan harimau oleh orang Minang) ini adalah penjaga hutan nagari. Harapan kedepan agar terbangun sinergitas dalam upaya pelestarian," kata Audy.


Wagub mengapresiasi peluncuran buku Mitigasi Konflik Manusia-Harimau Sumatra. Melalui buku tersebut akan semakin meningkat literasi masyarakat tentang harimau sumatra serta menambah khazanah untuk menanggulangj konflik harimau dengan manusia.


Ia juga berharap buku mitigasi konflik manusia dan harimau sumatra ini dapat dibaca oleh kaum milenial dan masuk dalam mata pelajaran bagi siswa SLTA sederajat.


Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono, mengungkapkan, konflik antara manusia dengan harimau dalam beberapa tahun belakangan ini cenderung meningkat. Dalam rentang waktu 2005 hingga 2016, untuk Sumatera secara keseluruhan tercatat terjadi 1.065 konflik dengan 130 harimau mati.


"Khusus untuk Sumbar, sejak 2005 hingga 2016, terdapat 69 kejadian, dengan 14 harimau mati. Untuk tahun ini tercatat 44 kali konflik, terakhir yang berhasil dievakuasi harimau betina usia tiga tahun, di Agam dan sekarang sudah berada di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Dharmasraya, " ungkap Ardi.


Dalam kegiatan ini juga digelar talkshow yang menghadirkan narasumber Wagub Audy Joinaldy, Sekretaris Dirjen KSDAE Suharyono, Kadishut Yozarwardi, Ketua PORBBI Verry Mulyadi, serta akademisi dari Universitas Andalas, dan Universitas Indonesia.


Selanjutnya, peluncuran buku ditandai dengan pembukaan kain selubung cover buku oleh Wagub Audy, didampingi Sekretaris Dirjen KSDAE, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, Wakil Bupati Pasaman Sabar HS dan Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono. (diskominfotik)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update