Notification

×

Iklan

Pemasaran UMKM Terkendala, Pelaku Usaha Minta Perhatian Pemerintah

Minggu, 23 Januari 2022 | 02:00 WIB Last Updated 2022-01-24T04:25:17Z

Bupati Agam, Andri Warman saat bazar UMKM pada Milad IKLA di Pekanbaru.


Agam, Rakyatterkini.com - Mendorong kemajuan pelaku Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Agam masih terkendala soal pemasaran. Sehingga, rencana pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di daerah itu menjadi angin segar bagi mereka.


Seperti yang diutarakan pelaku UMKM asal Jorong Galapuang, Kecamatan Tanjung Raya, Netti Sumarni, (50). Selama pandemi Covid-19, dirinya mengaku mengalami kendala soal pemasaran produk olahan rinuak miliknya.


“Akibat pandemi Covid-19 yang berlangsung dua tahun ini, membuat kami hanya bisa melayani pemesanan secara online, sementara susah menembus super market di masa pandemi ini, ” ujarnya di sela Bazar UMKM pada Milad IKLA di Pekanbaru, Sabtu 22 Januari 2022.


Menurutnya, pemasaran produk secara online saat ini belum memberikan dampak signifikan terhadap usahanya. Ia masih percaya pemasaran secara konvensional di gerai-gerai usaha seperti minimarket atau swalayan lebih efektif mendongkrak jumlah pemasaran. 


Diungkapkan Netti, saat ini ia hanya menggantungkan mata pencahariannya di sektor UMKM olahan rinuak. Ia terpaksa mengalihkan usaha karamba jaring apung ke usaha kuliner, lantaran kondisi Danau Maninjau yang makin tercemar.


“Ini juga bentuk peralihan usaha di salingka Danau Maninjau, karena berkaramba tidak memungkinkan lagi, untuk itu kami berharap pemerintah mendukung usaha UMKM kami ini dalam rangka meningkatkan perekonomian rakyat,” harapnya.


Hal senada juga diutarakan Pipit (35) asal Lubuk Basung. Sebagai pelaku UMKM yang bergerak di usaha kue kering, ia sangat mendambakan kehadiran mall pemasaran produk UMKM yang dikelola langsung oleh pemerintah di Kabupaten Agam.


Soal rencana pendirian BUMD di Kabupaten Agam, dirinya mengaku telah mendengar informasi tersebut. Bahkan, ia sangat berharap kedepan dengan keberadaan BUMD dapat mendongkrak omzet usaha miliknya.


“Tentu nantinya di mall itu banyak produk bisa dipajang, tertata rapi, jaringan pemasarannya yang tersistem, pembeli jadi lebih tertarik. Dan ini juga bisa jadi pusat oleh-oleh bagi yang berkunjung ke Agam,” tuturnya.


Merespon kendala yang dihadapi pelaku UMKM tersebut, Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman, MM mengungkapkan, saat ini pemerintah daerah tengah merumuskan pembentukan BUMD. Pihaknya menilai, BUMD tersebut dapat menjawab persoalan pemasaran produk UMKM di Kabupaten Agam. (vn/gp)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update