![]() |
Sosialisasi adaptasi kurikulum 2013 pendidikan kesetaraan. |
Padang Aro, Rakyatterkini.com - Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Widya Dharma Nagari (WDN) Solsel gelar implementasi dan adaptasi kurikulum 2013 (K-13) Pendidikan Kesetaraan Tahun 2021.
Ditunjuknya PKBM WDN oleh Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK), Ditjen PAUD dan Dikdasmen, Kemdikbud Ristek RI karena PKBM WDN telah memenuhi syarat sebagai pelaksana.
Syarat tersebut antara lain, lembaga akreditasi minimal B, menggunakan aplikasi secara daring dalam proses pembelajaran serta memiliki sarana komputer minimal 15 unit.
"Alhamdulilah, tahun ini PKBM WDN merupakan satu-satunya di Sumbar yang mendapat dana pusat untuk kegiatan ini, "kata ketua pelaksana yang sekaligus Ketua PKBM Widya Dharma Nagari Solsel, Yan Bakter.
Kegiatan ini juga didukung oleh Pemda Solok Selatan dan Forum Tutor Kesetaraan Nasional Provinsi Sumatera Barat.
Apalagi selama ini, sebagian PKBM sebagai Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF) dalam menyusun kurikulum kesetaraan masih berorientasi pada muatan umum atau mata pelajaran akademik.
Artinya mata pelajaran muatan khusus sebagai salah satu ciri khas Pendidikan Kesetaraan, masih belum dikembangkan.
Makanya, melalui pelatihan yang menghadirkan nara sumber dari BP. PAUD Dikmas, Daerah Khusus Yogyakarta, Fauzi Eko Pranyono, dan dari Forum Tutor Kesetaraan Provinsi Sumbar H. Elvis Betrizon, serta Syamsul Hamdi, akan lahir muatan-muatan khusus Kurikulum 2013 sampai melahirkan modul muatan khusus Pendidikan Kesetaraan, harap Yan Bakter didampingi pengelola PKBM Widya Dharma Nagari Yeni Rohaeni.
Sesuai dengan tujuan kegiatan, yaitu Pencapaian Profil Pelajaran Pancasila pada kegiatan Implementasi dan Adaptasi Kurikulum 2013 Pendidikan Kesetaraan Tahun 2021 kali ini.
Diharapkan akan mampu meningkatkan kapasitas para tutor kesetaraan dalam memajukan pembangunan pendidikan kesetaraan di Solsel, khususnya di Sumbar umumnya.
Melalui pelatihan ini hendaknya akan menjadi bahan referensi baru bagi satuan pendidikan kesetaraan di Solsel dan berimbas pada adaptasi dan implentasi K-13 sesuai karateristik pendidikan kesetaraan.
Sementara itu, Plt. Kadisdikpora Solsel, Irawadi Osmaini yang membuka acara pelatihan tersebut secara resmi menyatakan kebanggaannya pada para tutor PKBM yang telah terbukti berkontribusi dalam mendukung kemajuan pendidikan.
Salah satu bukti keberhasilan SKB, PKBM di Solsel adalah hasil karya para lulusan pendidikan kesetaraan yang sangat berkualitas dan baik, seperti pakaian yang sedang saya pakai ini adalah hasil produksi lulusan Kesetaraan, kata Irwandi Osmaini sambil menunjukan pakaian bermotif yang sedang dipakainya.
Ke depan, Irwandi Osmaini berharap pada pengelolah PKBM di Solsel untuk melahirkan lulusan yang mampu untuk berwirausaha. Artinya, kedepan PKMB harus mengkabolorasikan kurikulum akademik keseteraan dan kurikulum muatan khusus berbasis kewirausahaan sehingga.
Lulusan pendidikan kesetaraan tidak bisa dianggap remeh, karena mereka mampu melakukan persaingan dalam melakukan berbagai usaha.
Kepada para peserta, ia juga berharap untuk dapat mengikuti kegiatan dengan baik, sehingga apa yang menjadi tujuan pelatihan ini akan dapat terimplementasikan nantinya dalam rangka memajukan sumberdaya manusia di Solsel.
Kegiatan pelatihan yang mengikuti protokol kesehatan tersebut, juga dihadiri oleh Sekdis Disdikpora, Asniati, Kabid Paud/ PNF, Disdikpora Solsel, Ermiwati, dan Kasi Kelembagaan dan Sapras, Fabril. (alwis)