Notification

×

Iklan

Gubernur Sumbar Hadiri Panen Raya Padi di Desa Talawi Hilie

Selasa, 30 Maret 2021 | 21:59 WIB Last Updated 2021-03-30T14:59:22Z

Gubernur Sumbar, Mahyeldi panen raya di Desa Talawi Hilie, Sawahlunto.

Sawahlunto, Rakyatterkini.com - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menghadiri panen raya padi, di Desa Talawi Hilie, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Selasa 30 Maret 2021.


Hadir juga dalam panen raya tersebut, Kepala Dinas Pertanian Sumbar, Syafrizal, Kabiro Humas Setda Sumbar, Hefdi, Sekda Kota Sawahlunto, Forkopimca Talawi dan sejumlah masyarakat Kota Sawahlunto.


Gubernur Mahyeldi mengatakan pembangunan ekonomi di Sumatera Barat didominasi oleh pembangunan sektor pertanian dengan sumbangan terhadap PDRB sebesar 22,38 persen.


Dimana dukungan pertanian tanaman pangan dan hortikultura cukup besar dan berkembang baik serta banyak kegiatan rumah tangga petani di pedesaan maupun di perkotaan.  


Walaupun di tengah wabah Pandemi Covid-19 ini, namun kebutuhan masyarakat akan pangan tentu tidak berhenti, karena itu pemerintah daerah bersama masyarakat khususnya kelompok tani harus berupaya untuk meningkatkan produksi padi yang optimal, sehingga persediaan pangan akan selalu tersedia.


Sumatera Barat sebagai salah satu dari 17 Provinsi penyangga produksi padi nasional, dibebankan amanah untuk mendukung swasembada pangan berkelanjutan.


Dimana dengan luas lahan sawah baku sesuai perhitungan 194.281 Ha, Sampel Kerangka Area (KSA) sebesar dibebankan target Tanam Padi tahun 2021 yang Sumbar pada tahun 2021 ini sebesar 332.781 Ha dengan target produksi lebih dari 1.548.916 ton.  


Untuk mencapai target tanam yang cukup berat ini tentu saja disediakan berbagai fasilitas pendukung, antara lain perbaikan jaringan irigasi, pompanisasi, pembuatan embung.


Cetak sawah baru dan lainya, semua ini diharapkan dapat meningkatkan Luas Tambah Tanam (LTT) dan akan berdampak pada peningkatan produksi  padi di Sumbar.  


Di samping itu pemerintah pusat juga membantu petani dengan berbagai alsintan baik untuk pra tanam, panen maupun pasca panen, yang bertujuan mempercepat proses pengolahan tanah dan pascapanen untuk antisipasi makin berkurangya tenaga kerja di lapangan.  


Dalam upaya meningkatkan produksi padi melalui peningkatan produktivitas, diharapkan akan diperoleh melalui penggunaan pupuk yang sesuai saran dan peningkatan penggunaan benih bersertifikat di tingkat petani.


Dukungan pemerintah melalui dana APBN dan APBD mulai dari saprodi dan berbagai peralatan alsintan seperti hand traktor, rice tranplanter, pompa air, kultivator, dan alat mesin panen berupa Combine Hasverster serta peralatan pasca panennya.  


Pemerintah memfasilitasi peralatan mesin pertanian ini bertujuan untuk menanggung biaya produksi yang selama ini tingggi menjadi lebih rendah dimana dengan mengoptimalkan penggunaan peralatan alsintan ini dapat menanggung biaya produksi sampai 20 persen.


Selama ini biaya untuk satu priode pertanaman menghabiskan biaya lebih dari Rp 11 juta per Hs, dengan menggunakan alsintan dapat menjadi hanya Rp7 juta per ha.


Di samping itu dari data yang ada masih banyak lahan-lahan yang potensial di Kabupaten dan Kota yang masih belum optimal pemanfaatannnya (masih banyaknya lahan tidur) tentu saja hal ini dengan berbagai alasan dan lapangan kerja.


Talawi Hilie, merupakan salah satu kawasan pengembangan padi di Kota Sawahlunto ini.  Diharapkan dengan adanya kegiatan panen ini merupakan langkah awal kesuksesan dan akan mengikuti pengembangan tehnologi ini di lokasi-lokasi strategis lainnya. (hms-sumbar) 



IKLAN



×
Berita Terbaru Update