Jakarta, Rakyatterkini.com – Siapa sangka kulit bawang merah (Allium cepa L), yang selama ini hanya dianggap sebagai limbah dapur, ternyata menyimpan manfaat luar biasa bagi kesehatan. Penelitian terbaru dari Universitas Bonn, Jerman, mengungkapkan bahwa kulit bawang merah mengandung senyawa alami quercetin yang berpotensi menurunkan tekanan darah tinggi.
Quercetin dikenal sebagai antioksidan kuat yang banyak terdapat dalam kulit bawang merah. Dalam studi tersebut, para partisipan yang rutin mengonsumsi ekstrak quercetin mengalami penurunan tekanan darah yang signifikan, terutama pada individu yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Di tengah meningkatnya prevalensi hipertensi dan ketergantungan pada obat-obatan kimia, temuan ini menjadi alternatif alami yang menjanjikan untuk menjaga kesehatan jantung.
Studi Ilmiah: Ekstrak Kulit Bawang Merah Bantu Atasi Hipertensi
Dilansir dari BGNES, Sabtu (28/6/2025), hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam *British Journal of Nutrition*. Studi tersebut melibatkan 70 orang penderita hipertensi dengan kondisi berat badan berlebih. Para peserta dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok mengonsumsi suplemen harian yang mengandung 162 miligram quercetin dari ekstrak kulit bawang merah, sementara kelompok lainnya menerima plasebo—zat netral tanpa efek terapeutik.
Selama enam minggu, tekanan darah peserta dimonitor baik di fasilitas kesehatan maupun selama aktivitas harian menggunakan alat pemantau tekanan darah portabel. Hasilnya menunjukkan, kelompok yang mengonsumsi quercetin mengalami penurunan tekanan darah secara konsisten, baik pada siang hari maupun saat tidur malam. Sementara itu, kelompok plasebo tidak menunjukkan perubahan yang berarti.
Yang menarik, meskipun quercetin tidak memengaruhi kadar kolesterol, gula darah, atau indikator peradangan lainnya, efek positifnya terhadap tekanan darah cukup signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa tersebut secara spesifik bekerja pada sistem pengatur tekanan darah.
“Pemberian quercetin dengan dosis harian 162 miligram menunjukkan efek penurunan tekanan darah yang bermakna,” ujar Verena Bruhl, peneliti utama dalam studi tersebut. Meski demikian, ia menekankan perlunya penelitian lanjutan untuk menilai efek jangka panjang serta memahami mekanisme kerja quercetin secara lebih menyeluruh.
Bukti Tambahan: Penurunan Sistolik dan Diastolik
Manfaat quercetin dalam menurunkan tekanan darah juga diperkuat oleh analisis yang dipublikasikan dalam jurnal *Nutrition Reviews* terbitan Oxford University pada 6 Januari 2020. Dalam meta-analisis tersebut, sebanyak 17 uji klinis yang melibatkan total 896 partisipan ditelaah untuk menilai pengaruh quercetin terhadap tekanan darah dan parameter kesehatan lainnya.
Hasil gabungan menunjukkan bahwa quercetin mampu menurunkan tekanan darah sistolik rata-rata sebesar 3,09 mmHg dan tekanan diastolik sekitar 2,86 mmHg—angka yang dinilai signifikan secara statistik. Temuan ini mempertegas bahwa quercetin, yang secara alami juga ditemukan dalam sayuran seperti caper, kangkung, dan bawang merah, memiliki potensi besar sebagai suplemen alami bagi penderita hipertensi.
Meski rasa quercetin cenderung pahit, senyawa ini telah lama digunakan dalam formulasi suplemen kesehatan karena sifat antioksidan dan anti-inflamasinya. Kini, dengan bukti ilmiah yang semakin kuat, kulit bawang merah yang dahulu hanya dibuang, justru menjadi bahan alami yang menjanjikan dalam menjaga tekanan darah tetap stabil.(da*)