Notification

×

Iklan

Iran Desak PBB Kecam Agresi AS

Rabu, 02 Juli 2025 | 06:00 WIB Last Updated 2025-07-01T23:00:00Z

Pemakaman kenegaraan untuk komandan militer dan ilmuwan nuklir yang tewas dalam konflik 12 hari


Jakarta, Rakyatterkini.com – Pemerintah Iran menolak keras pernyataan Amerika Serikat yang menyebut serangan terhadap fasilitas nuklir Iran sebagai bagian dari tindakan "pembelaan diri kolektif." Sikap resmi Iran ini disampaikan melalui surat yang dikeluarkan oleh Misi Tetap Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Senin (30/6/2025).

“Saya menolak dengan tegas dan mengecam keras argumentasi yang tidak berdasar serta bertentangan dengan prinsip hukum internasional, termasuk tuduhan sepihak yang disampaikan oleh Perwakilan Tetap AS dalam surat tertanggal 27 Juni 2025,” ujar Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani.

Ia menegaskan bahwa tindakan militer yang dilakukan oleh Amerika Serikat tidak dapat dibenarkan dari sudut pandang hukum internasional, terutama dalam konteks klaim pembelaan kolektif seperti yang diutarakan oleh Washington.

Dalam surat tersebut, Iran juga mendesak Dewan Keamanan PBB dan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres agar segera bertindak tegas dan mengecam penggunaan kekuatan yang dinilai bertentangan dengan hukum internasional oleh AS.

Ketegangan bermula pada malam 13 Juni 2025, ketika Israel meluncurkan serangan militer terhadap sejumlah target strategis di Iran. Serangan itu diklaim sebagai upaya menggagalkan dugaan pengembangan program nuklir militer oleh Teheran. Target serangan mencakup fasilitas nuklir penting, pangkalan udara, serta tokoh militer dan ilmuwan nuklir Iran.

Iran membantah keras tudingan tersebut dan segera melancarkan serangan balasan. Konflik terus meningkat selama hampir dua pekan, hingga akhirnya pada 22 Juni, Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran.

Sebagai balasan, Iran meluncurkan rudal ke arah pangkalan militer AS di Al Udeid, Qatar, pada 23 Juni 2025.

Mantan Presiden AS, Donald Trump, dalam komentarnya menyatakan harapan bahwa serangan balasan dari Iran justru bisa menjadi momen untuk menurunkan eskalasi dan membuka jalan menuju perdamaian di kawasan Timur Tengah.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update