Notification

×

Iklan

WNI Asal Madura Tewas Saat Coba Haji Ilegal di Makkah

Selasa, 03 Juni 2025 | 06:11 WIB Last Updated 2025-06-03T00:36:31Z

Ilustrasi

Makkah, Rakyatterkini.com – Seorang WNI Asal Madura Meninggal Akibat Dehidrasi Saat Menempuh Jalur Ilegal ke Tanah Suci.

Seorang warga negara Indonesia (WNI) asal Madura dilaporkan meninggal dunia akibat dehidrasi saat mencoba menunaikan ibadah haji melalui jalur tidak resmi. Kejadian tragis ini terjadi di wilayah Jumum, Makkah, pada 27 Mei 2025, dan menimpa pria berinisial SM, yang berasal dari Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.

Menurut informasi dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, SM bersama dua WNI lainnya berinisial J dan S, berupaya masuk ke Kota Makkah secara diam-diam dengan menggunakan jasa taksi ilegal demi menghindari pemeriksaan dari otoritas keamanan Arab Saudi.

Namun, karena takut terjaring patroli, sopir taksi tersebut menurunkan mereka di tengah gurun. Ketiganya pun terpaksa melanjutkan perjalanan menuju Makkah dengan berjalan kaki melintasi padang pasir tanpa persiapan memadai.

“Dalam perjalanannya, sopir menurunkan mereka di gurun karena khawatir tertangkap patroli keamanan,” jelas Konjen RI di Jeddah, Yusron B. Ambary.

Pihak keamanan Arab Saudi yang tengah melakukan patroli dengan bantuan drone akhirnya menemukan ketiga WNI tersebut dalam kondisi sangat lemah. Sayangnya, SM ditemukan telah meninggal dunia akibat dehidrasi berat.

Jenazah di RS Makkah, Dua WNI Lainnya Selamat

Saat ini, jenazah almarhum SM disimpan di sebuah rumah sakit di Makkah untuk keperluan visum dan dokumentasi. Sementara itu, dua rekannya berhasil diselamatkan dan kini berada dalam kondisi stabil setelah mendapatkan perawatan intensif.

Yusron menekankan bahwa Pemerintah Arab Saudi kini menerapkan pengawasan yang sangat ketat terhadap akses masuk ke Kota Makkah, terutama menjelang puncak musim haji. Hanya jemaah dengan visa resmi yang diperbolehkan melanjutkan ibadah di Tanah Suci.

Ia juga mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak tergoda oleh tawaran jalur pintas yang tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga membahayakan keselamatan.

“Sebagai umat yang taat, mari kita bijak dalam menjalankan perintah Allah. Jangan sampai harta melayang, dan ibadah pun gagal,” pesannya.

KJRI Jeddah telah menjalin komunikasi dengan keluarga korban di Madura untuk proses pemulangan jenazah ke tanah air.

Kepala Desa Blumbungan, Ferry Andrianto Alvin, membenarkan bahwa korban merupakan warganya.

“Benar, beliau adalah warga kami. Informasi yang kami terima, SM meninggal di Makkah,” ujar Ferry, Selasa (3/6/2025).(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update