Padang Pariaman, Rakyatterkini.com– Masyarakat Korong Lakuak, Nagari Sungai Buluh, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman masih diliputi rasa tak percaya setelah mengetahui bahwa Satria Johanda alias Wanda, sosok yang dikenal pendiam namun aktif dalam kegiatan sosial, ternyata merupakan pelaku pembunuhan berantai yang mengejutkan publik.
Penangkapan Wanda oleh tim Opsnal Satreskrim Polres Padang Pariaman pada Kamis dini hari sontak menghebohkan warga setempat. Banyak yang tak menyangka pria yang selama ini menjalani hidup normal itu menyimpan rahasia kelam.
Ferdy, warga sekampung Wanda, mengungkapkan keterkejutannya. “Saya tidak pernah menyangka Wanda pelakunya. Selama ini tidak pernah terlihat ada perilaku mencurigakan dari dia,” ujarnya saat ditemui pada Jumat (20/6).
Menurut Ferdy, Wanda tumbuh besar di kampung tersebut dan tidak pernah terlibat masalah hukum atau perilaku menyimpang. Sehari-hari, ia terlihat seperti warga biasa yang menjalankan aktivitasnya tanpa keanehan.
Hal serupa disampaikan Devi Elfira, pemilik warung yang letaknya hanya puluhan meter dari rumah Wanda. Ia mengatakan, pelaku sering melintas dan bahkan kerap singgah di warungnya.
“Dia memang dikenal pendiam, tapi cukup aktif di kegiatan masyarakat. Setiap hari lewat depan warung ini dalam perjalanan ke tempat kerjanya,” jelas Devi.
Devi mengaku, warga baru benar-benar merasa terkejut saat polisi menemukan dua jasad korban pembunuhan yang dikubur di dalam sumur rumah Wanda. “Kami tidak pernah menyangka, rumah itu menjadi tempat dikuburnya dua korban, Cika dan Dedek,” ucapnya penuh haru.
Dari hasil pemeriksaan, Wanda juga mengaku telah melakukan pembunuhan terhadap dua perempuan lainnya sekitar satu setengah tahun lalu. Kedua korban diketahui merupakan mahasiswi dari salah satu perguruan tinggi swasta di Sumatera Barat. Kedua jasad itu dikuburkan di sumur tua di area rumah pelaku.
Kepada penyidik, Wanda menyebutkan bahwa tindakan kejamnya dilatarbelakangi oleh rasa cemburu dan faktor ekonomi. “Sementara ini motif yang diakui pelaku adalah masalah asmara dan keuangan. Namun, penyelidikan masih terus berlanjut,” ujar Kapolres Padang Pariaman, Kamis (19/6).
Saat ditanya soal kemungkinan adanya pelaku lain, pihak kepolisian belum memberikan kesimpulan. “Saat ini baru satu pelaku yang teridentifikasi, namun kami masih mendalami kemungkinan keterlibatan pihak lain,” tegas Kapolres.(da*)