
RAKYATTERKINI.COM - Pagi itu kawasan pemukiman warga Kampung Apar, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kediaman orang tua Siska Oktavia Rusdi yang akrab disapa Cika, ramai dikunjungi warga setempat yang ingin melayat, Kamis (19/6/2025).
Kehadiran warga ini untuk melihat dan memberikan yasinan kepada Nila Yusnita yang telah pergi ke alam baqa.
Kepedihan keluarga Cika yang harus hidup dengan kenyataan pahit akibat bapak, ibu dan Cika telah pergi ke alam baqa. Ironisnya, Cika putri tercinta di keluarga itu dikabarkan dibunuh oleh pelaku kasus mutilasi yang menggegerkan Padang Pariaman belakangan ini.
Setahun berlalu hilangnya Cika, hingga kini diketahui bahwa pengakuan pelaku kasus mutilasi di Padang Pariaman inisial Wanda membuat keluarga Cika syok, sehingga orang tua Siska Oktavia Rusdi (Cika) pergi meninggalkan sanak saudaranya (keluarga).
Keluarga Cika mengenang, pada Rabu 10 Januari 2024 sebelum menghilang, seorang teman kuliah Cika, sempat menginap di rumah Cika untuk mengerjakan skripsi bersama.
“Aktifitas sehari-hari Cika pun berjalan seperti biasa. 12 Januri 2024, Cika terakhir terlihat meninggalkan rumah sekitar pukul 09.00 WIB, dengan mengendarai sepeda motor menuju Kota Padang,” sebut keluarga Cika, Yeni di rumah duka, Kamis (19/6/2025).
Dirinya sangat yakin, tidak ada tanda-tanda mencurigakan sebelum hilangnya Cika bersama temannya itu. Semuanya terlihat normal.
“Pada Jumat 12 Januari 2024 sekitar pukul 09.00 WIB, setelah Cika mencuci motor, ia pergi sendiri menemui cowoknya yang saat ini diduga pelaku pembunuhan mutilasi. Kemudian, Adek Rostiana yang akrab disapa Adek dijemput oleh pelaku tersebut. Hingga malamnya Cika bersama Adek tidak kembali ke rumah,” sebut Yeni.
Kehilangan ini membuat keluarga sangat cemas, sehingga keluarga melapor ke Polisi terdekat. Hingga kini keluarga mendapatkan laporan, bahwa Cika salah satu korban dari pelaku mutilasi.
Saat polisi melakukan pembongkaran sumur dimana jasad Cika dikubur, Ibu Cika, Nila Yusnita sempat hendak mendatangi lokasi. Namun, dipertengahan jalan, sang ibu kena serangan jantung dan meninggal dunia.
“Mendapat kabar tersebut, Ibu Cika langsung syok, dan sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun, nyawa orang tua cika tidak dapat tertolong. Dari keterangan dokter, ibu Cika mengalami serangan jantung. Jenazahnya akan dimakamkan pada hari ini juga,” sebut dia.
Menurutnya, Cika dan pelaku mutilasi Wanda telah menjalani hubungan pacaran cukup lama. Bahkan, usai skripsi dan wisuda Cika, mereka berdua ini akan menikah.
“Bahkan ketika Cika dinyatakan hilang. Wanda juga sempat menemani orang tua Cika untuk melapor ke kepolisian,” sebut dia.
Ia berharap pelaku pembunuhan tersebut dapat dihukum dengan se-adil-adilnya. Jangan ada lagi muncul peristiwa hal seperti ini terjadi di daerah ini.
“Kami meinginkan, pelaku dapat menerima hukuman yang seadil-adilnya,” ujar Yeni.
Dugaan sementara, Siska Oktavia Rusdi alias Cika (23 Tahun) menjadi 1 dari 3 korban pembunuhan yang dilakukan oleh Satria Juhanda alias Wanda (25), si pelaku mutilasi. Dua korban lagi adalah Adek Rostiana (24) dan Septia Adinda (25).
Septia Adinda, jasadnya dimutilasi lalu ditemukan di aliran sungai Batang Anai Padang Pariaman dan Kota Padang, pada Minggu (15/6/2025). Sedangkan Cika dan Adek, jasadnya dibuang ke sumur tua. Cika dan Adek hilang sejak Januari 2024.
Diketahui, jasad Cika dan Adek setelah Wanda ditangkap karena kasus mutilasi Septia Adinda. Dalam interogasi, dia mengaku telah membunuh dua korban lain dan mayat dikubur di sumur tua.
Terkait hal itu, Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir mengatakan, pihaknya tengah mendalami kasus Cika dan Adek. Hari ini polisi membongkar sumur tempat kedua jasad korban dikubur.
“Kami masih mendalami motifnya. Bagaimana cara membunuhnya juga kami dalami,” ujar Faisol.(suger)