Notification

×

Iklan

Warga Agam Peringati Perang Kamang 1908

Minggu, 15 Juni 2025 | 12:44 WIB Last Updated 2025-06-15T05:44:00Z

Perang Kamang 1908 diperingati


Kamang Magek, Rakyatterkini.com– Perang Kamang yang terjadi pada tahun 1908 merupakan cerminan nyata dari perlawanan rakyat Minangkabau terhadap ketidakadilan, kebijakan sepihak, serta upaya adu domba yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda.

Pada Minggu (15/6), masyarakat Kabupaten Agam, khususnya di Nagari Kamang Magek, memperingati 117 tahun peristiwa bersejarah tersebut sebagai bentuk penghormatan terhadap para pejuang yang telah berkorban demi mempertahankan harga diri dan kedaulatan bangsa.

Peringatan ini juga bertepatan dengan peringatan 117 tahun Perang Manggopoh, yang menjadi simbol perjuangan kolektif masyarakat Agam dalam menentang kolonialisme.

Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Agam, Benni Warlis, saat bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam peringatan Perang Kamang yang digelar di halaman Kantor Camat Kamang Magek.

Dalam sambutannya, Benni Warlis mengungkapkan bahwa perlawanan bersenjata demi merebut kemerdekaan telah berlangsung di berbagai penjuru tanah air, mengorbankan banyak pejuang rakyat yang gugur di medan perjuangan.

“Salah satu peristiwa penting dalam sejarah bangsa ini terjadi pada 15 Juni 1908, ketika rakyat Kamang bangkit melawan penjajah Belanda. Peristiwa ini menjadi catatan emas dalam lembaran sejarah perjuangan Indonesia,” ungkapnya.

Menurutnya, Perang Kamang memiliki nilai historis yang khas dan istimewa. Dua hal utama yang menjadikannya menonjol adalah penolakan rakyat terhadap kebijakan pajak atau *belasting* yang diberlakukan oleh pemerintah kolonial, serta keteguhan rakyat Kamang yang tetap mengangkat senjata ketika wilayah lain di nusantara telah berhasil ditaklukkan oleh Belanda.

Perlawanan tersebut dipimpin oleh tokoh-tokoh lokal seperti Haji Abdul Manan, Datuak Rajo Pangulu, dan Datuak Parpatiah Nan Sabatang, bersama dengan sejumlah pemuka masyarakat lainnya.

Bupati menekankan bahwa semangat juang para pahlawan Perang Kamang akan terus dijaga dan diwariskan melalui semangat pembangunan di berbagai bidang untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat.

“Berbagai pembangunan telah kita jalankan, namun semua itu perlu dukungan dan kerja keras dari seluruh elemen masyarakat agar cita-cita menuju kehidupan yang lebih baik dapat terwujud,” tuturnya.

Menutup sambutannya, Benni Warlis mengingatkan pentingnya menjaga memori kolektif atas sejarah perjuangan ini.

“Meskipun waktu terus berlalu, kita tidak boleh melupakan sejarah ini. Peringatan tahunan adalah bentuk penghargaan kita terhadap para pejuang. Doa tulus dari hati yang terdalam adalah bentuk terima kasih yang bisa kita sampaikan atas jasa-jasa mereka,” pungkasnya.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update