Notification

×

Iklan

Suhu Maksimum Capai 34,9°C, BMKG Beri Peringatan

Kamis, 05 Juni 2025 | 06:05 WIB Last Updated 2025-06-04T23:05:00Z

Ilustrasi

Jakarta, Rakyatterkini.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap efek dari suhu panas maksimum yang melanda beberapa kota besar, termasuk risiko dehidrasi bagi yang beraktivitas di luar ruangan.

Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG, Miming, menjelaskan dari data 24 jam terakhir bahwa suhu tertinggi tercatat di Aceh Besar, Provinsi Aceh, mencapai 34,9 derajat Celsius.

Suhu panas yang serupa juga terpantau di beberapa wilayah padat penduduk lainnya, seperti Bulungan, Natuna, Karimun, dan Anambas di Kepulauan Riau, serta Tanjung Perak Surabaya di Jawa Timur, dan Tapanuli Tengah di Sumatera Utara.

BMKG mencatat suhu antara 33 hingga 33,9 derajat Celsius terjadi pula di Sentani, Jayapura (Papua), Selebar di Kota Bengkulu, Palembang (Sumatera Selatan), Lampung, serta Sumbawa di Nusa Tenggara Barat. Wilayah Kalimantan, seperti Kapuas Hulu, Sintang, dan Barito Utara juga mengalami suhu panas yang signifikan.

Miming menjelaskan bahwa fenomena panas ini disebabkan oleh posisi semu matahari yang berada tepat di atas ekuator, serta minimnya tutupan awan. Oleh sebab itu, suhu di luar ruangan terasa sangat terik, meskipun kondisi ini masih termasuk kategori normal.

“Pastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan cukup minum air, terutama saat melakukan aktivitas di luar ruangan,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya bagi masyarakat di perkotaan yang sering beraktivitas di luar agar menjaga asupan cairan tubuh guna menghindari gangguan kesehatan akibat dehidrasi. Selain itu, penggunaan pelindung seperti topi, payung, kacamata hitam, dan tabir surya sangat disarankan saat beraktivitas di luar ruangan.

Di sisi lain, BMKG mengingatkan agar masyarakat tidak sembarangan melakukan pembakaran karena berisiko memicu kebakaran yang meluas.

Pemerintah daerah dianjurkan rutin melakukan penyiraman darat sebagai upaya mengurangi potensi kebakaran, terutama di wilayah hutan, lahan gambut, dan tempat pembuangan akhir sampah yang mudah kering akibat teriknya matahari.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update