 |
| Pasukan Israel terus membombardir Gaza tak peduli dengan perayaan Hari Raya Iduladha |
Gaza — Di tengah perayaan Iduladha, Jumat (6/6/2025), serangan militer Israel ke Jalur Gaza terus berlanjut tanpa henti. Sedikitnya 42 warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan yang terjadi di berbagai wilayah, dengan korban terbanyak berasal dari Gaza Utara.
Sebelum melancarkan serangan, militer Israel sempat mengeluarkan perintah evakuasi kepada penduduk di sejumlah lingkungan padat penduduk di Gaza Utara. Juru Bicara Militer Israel, Avichay Adraee, menyatakan bahwa warga di blok 608, 609, 615, dan 616 diminta segera mengungsi ke arah barat. Ia menyebut hal ini sebagai langkah antisipatif menjelang operasi militer dan memperingatkan bahwa setiap wilayah yang dianggap sebagai tempat peluncuran roket akan menjadi target serangan.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa tidak ada serangan roket yang diluncurkan dari wilayah-wilayah tersebut pada hari itu. Ironisnya, banyak dari korban adalah pengungsi yang sebelumnya telah dipaksa mengungsi ke tempat yang kini kembali menjadi sasaran serangan.
Sejak awal agresi militer pada Oktober 2023, Israel telah memaksa penduduk Gaza Utara mengungsi ke wilayah selatan. Meski belakangan ada kebijakan pemulangan terbatas ke utara, militer kembali memerintahkan warga untuk meninggalkan tempat tinggal mereka.
Hingga kini, agresi Israel di Gaza telah merenggut hampir 54.700 nyawa, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak. Selain serangan bersenjata, warga Gaza juga dihadapkan pada krisis kemanusiaan akibat blokade bantuan yang menyebabkan kelangkaan pangan. Sejak awal Maret, akses bantuan kemanusiaan ke wilayah ini sangat dibatasi. Organisasi-organisasi internasional, termasuk PBB, telah berulang kali mengingatkan bahaya kelaparan yang mengancam lebih dari dua juta penduduk Gaza.(da*)
