Notification

×

Iklan

Tol Semarang–Demak Terintegrasi Tanggul Laut, Solusi Banjir Rob

Rabu, 18 Juni 2025 | 21:03 WIB Last Updated 2025-06-18T14:03:00Z

Jalan tol Semarang-Demak 


Jakarta, Rakyatterkini.com – Pembangunan Jalan Tol Semarang–Demak Seksi 1 yang menghubungkan Kaligawe hingga Sayung sepanjang 10,64 kilometer terus digenjot. Proyek strategis ini akan terintegrasi dengan tanggul laut atau *Giant Sea Wall* (GSW) sebagai langkah penanggulangan banjir rob yang kerap melanda wilayah Semarang dan sekitarnya.

Menteri Dody Hanggodo menyatakan bahwa keberadaan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut tersebut diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang terhadap persoalan banjir rob, khususnya di sepanjang jalur Pantura Semarang–Demak.

“Proyek ini juga akan mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur Pantura Jawa yang selama ini menjadi titik kemacetan parah,” ujar Dody dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/6/2025).

Secara total, Tol Semarang–Demak dibangun sepanjang 26,95 kilometer dan dibagi ke dalam dua seksi. Seksi 1 Kaligawe–Sayung memiliki panjang 10,64 kilometer yang melintasi wilayah pesisir, sementara Seksi 2 Sayung–Demak sepanjang 16,31 kilometer yang berada di daratan dan telah beroperasi sejak 25 Februari 2023.

Untuk Seksi 1 yang dibangun di atas laut, progres fisiknya telah mencapai 44,26 persen per 12 Juni 2025. Pembangunan ruas ini dibagi dalam tiga paket pekerjaan. Paket 1A dilaksanakan oleh konsorsium Hutama Karya dan Beijing Urban Construction Group (BUCG) dengan capaian progres 65,92%. Paket 1B digarap oleh Pembangunan Perumahan (PP), Wijaya Karya (WIKA), dan China Road and Bridge Corporation (CRBC), yang telah mencapai 42,97%. Sementara Paket 1C ditangani oleh Adhi Karya bersama Sinohydro dengan progres sebesar 22,77%.

Selain pembangunan jalan tol dan tanggul laut, Kementerian PUPR juga membangun sistem pengendali banjir Tenggang–Sringin Tahap I guna mengatasi rob di Kota Semarang. Infrastruktur sumber daya air tersebut meliputi pembangunan enam unit rumah pompa berkapasitas total 81 meter kubik per detik, serta tanggul sepanjang 10,53 kilometer.

Fasilitas ini diproyeksikan mampu mengurangi dampak banjir pada area seluas 4.429 hektare, mencakup tiga kecamatan yakni Pedurungan, Gayamsari, dan Genuk, serta melindungi sekitar 254.546 jiwa atau 119.781 kepala keluarga.

Sebagai bagian dari upaya mitigasi banjir, dua kolam retensi juga tengah dibangun di ruas Tol Seksi 1C. Kolam Retensi Terboyo memiliki luas 189 hektare dengan tanggul sepanjang 6,55 kilometer. Fasilitas ini dilengkapi enam unit pompa axial vertical berkapasitas 5 meter kubik per detik dan dua pompa submersible berkapasitas 500 liter per detik.

Sementara itu, Kolam Retensi Sriwulan dibangun di atas lahan seluas 28 hektare dengan tanggul sepanjang 2,1 kilometer. Kolam ini didukung oleh empat unit pompa axial vertical berkapasitas 5 meter kubik per detik dan dua unit pompa submersible berkapasitas 500 liter per detik.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update