Sawahlunto, Rakyatterkini.com – Wali Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Riyanda Putra menegaskan bahwa Sawahlunto Maju Manang Road Race 2025 tidak sekadar menjadi ajang balap motor semata.
Lebih dari itu, kegiatan ini merupakan bagian dari strategi besar pengembangan sport tourism yang berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi lokal, terutama bagi pelaku UMKM.
“Prinsip kami sederhana: sebuah kegiatan harus memberikan manfaat. Tidak hanya semarak di lintasan, tapi juga mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat—mulai dari UMKM, bengkel lokal, komunitas kreatif muda, hingga warga yang terlibat langsung,” ujar Wali Kota Riyanda dalam keterangannya di Sawahlunto, Senin (2/6).
Berdasarkan data panitia, jumlah peserta mencapai hampir 600 pembalap, masing-masing didampingi oleh lima hingga sepuluh anggota kru. Sementara itu, jumlah penonton diperkirakan mencapai ribuan orang, tidak hanya dari Sawahlunto, tetapi juga dari berbagai daerah sekitar.
Kedatangan peserta dan penonton dalam jumlah besar ini menciptakan efek berganda (multiplier effect) yang signifikan bagi ekonomi lokal. Usaha kuliner, penginapan rumahan, bengkel, hingga layanan kreatif seperti fotografi dan penjualan merchandise mengalami lonjakan permintaan.
“Lapak makanan dan minuman penuh sesak. Rumah-rumah warga yang dijadikan penginapan dipesan habis. Toko onderdil dan bengkel juga ikut kecipratan berkah,” tutur Riyanda.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa Road Race ini juga menjadi wadah pembinaan bagi generasi muda yang memiliki minat di dunia otomotif. Melalui ajang ini, energi dan semangat para pemuda diarahkan ke jalur resmi yang lebih positif, edukatif, dan aman.
“Kami ingin anak-anak muda menyalurkan adrenalin mereka di tempat yang tepat. Di lintasan resmi ini mereka belajar tentang keselamatan, teknik balap, dan nilai-nilai sportivitas,” jelasnya.
Sebagai kota tambang yang kini menyandang status Warisan Dunia dari UNESCO, Sawahlunto terus bertransformasi menjadi destinasi wisata dan pusat ekonomi kreatif. Road Race, kata Riyanda, menjadi bagian dari upaya menciptakan identitas baru kota yang dinamis, inklusif, dan bersahabat bagi generasi muda.
“Sawahlunto bukan hanya tentang sejarah masa lalu. Melalui kegiatan seperti ini, kita sedang membuka jalan menuju masa depan yang lebih produktif dan berkelanjutan bagi masyarakat,” pungkasnya.(da*)