Notification

×

Iklan

Produksi Jagung Naik, DAD Kalbar Apresiasi Peran Polri

Sabtu, 07 Juni 2025 | 16:00 WIB Last Updated 2025-06-07T09:00:00Z

ilustrasi

Jakarta, Rakyatterkini.com – Koordinator Wilayah Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Barat, Ayandi, menyampaikan harapannya agar kepolisian dapat terus berperan aktif dalam memajukan sektor pertanian, khususnya melalui pelatihan bagi para petani jagung. Hal ini disampaikannya menanggapi lonjakan produksi jagung yang terjadi setelah adanya pembinaan dari pihak Polri.

“Kami berharap ke depan ada lebih banyak pelatihan yang difokuskan kepada kelompok tani. Selama ini para petani masih memiliki keterbatasan dalam hal pengetahuan teknis mengenai budidaya jagung yang efisien dan produktif. Mereka perlu mendapatkan pelatihan tentang teknologi pertanian, pemupukan, dan penggunaan pestisida yang sesuai dengan standar pemerintah,” ujar Ayandi saat ditemui di Dusun Kandasan, Desa Bange, Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, Kamis (5/6/2025).

Ia menjelaskan bahwa kehadiran Polri dalam mendampingi proses pertanian turut menciptakan kemudahan dan semangat gotong royong di kalangan masyarakat. Dampaknya pun sangat nyata, di mana produksi jagung per hektare meningkat signifikan.

“Dulu hasil panen hanya sekitar dua hingga tiga ton per hektare. Namun setelah adanya pendampingan dari Polri yang langsung turun ke lapangan, hasil panen meningkat menjadi enam hingga tujuh ton per hektare. Ini tentu pencapaian luar biasa,” katanya.

Ayandi juga merasa bangga karena kegiatan Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II digelar di wilayahnya, dengan kehadiran langsung Presiden Prabowo Subianto sebagai bentuk dukungan terhadap swasembada pangan nasional.

“Sebagai ketua adat, saya menyambut baik kedatangan Presiden dan mendukung penuh program Asta Cita, khususnya misi swasembada pangan. Kami berharap program ini disertai dengan penyediaan alat pertanian modern, pupuk, dan pestisida bagi kelompok tani,” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa penerapan teknologi pertanian modern sangat dibutuhkan guna meningkatkan efisiensi kerja para petani. Menurutnya, proses pertanian yang masih manual membutuhkan tenaga dan biaya besar.

“Kalau kami hitung, satu hektare butuh banyak tenaga kerja. Kami berharap tiap kelompok tani bisa mendapatkan bantuan berupa mesin panen dan pemipil jagung. Dengan alat itu, proses pertanian bisa lebih cepat, hemat biaya, dan hasilnya pun maksimal,” tegas Ayandi.

Diketahui, Presiden Prabowo Subianto menghadiri Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Dalam sambutannya, Prabowo mengaku senang karena dapat melanjutkan upaya peningkatan produksi pangan, termasuk komoditas jagung yang diinisiasi oleh Polri.

“Hari ini saya merasa bangga dan bahagia karena kita kembali menyaksikan hasil nyata dari kerja keras di bidang ketahanan pangan, setelah sebelumnya kita melihat keberhasilan produksi beras,” ujar Presiden Prabowo.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memaparkan capaian panen jagung kuartal II tahun ini. Ia menyebut, panen dilakukan di lahan seluas lebih dari 344 ribu hektare, dengan hasil produksi antara 1,78 hingga 2,54 juta ton jagung.

“Di bawah arahan langsung Bapak Presiden, kami melaksanakan Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II di lahan seluas 344.524,37 hektare. Total hasil panen diperkirakan mencapai antara 1,78 juta hingga 2,54 juta ton,” ungkap Jenderal Sigit.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update