Notification

×

Iklan

Predator Asli Everglades Kalahkan Ular Piton Invasif

Jumat, 06 Juni 2025 | 20:34 WIB Last Updated 2025-06-06T13:34:00Z

Heboh kucing hutan cabut kepala ular piton raksasa. 


Jakarta, Rakyatterkini.com – Seekor kucing hutan jenis bobcat di Florida berhasil menaklukkan seekor ular piton Burma raksasa dalam sebuah peristiwa yang dinilai sebagai kemenangan bagi predator asli wilayah Everglades. Kucing bobcat, yang merupakan hewan asli Amerika Utara dan berukuran cukup besar, menunjukkan bahwa satwa lokal mulai mampu menghadapi ancaman dari spesies invasif.

Peristiwa ini ditemukan oleh Ian Bartoszek, ahli biologi dari Conservancy of Southwest Florida. Ia telah memantau pergerakan ular piton Burma jantan sejak tahun 2013 dengan bantuan pelacak. Piton tersebut biasanya digunakan untuk menuntun peneliti ke lokasi betina subur dan telurnya saat musim kawin, sebelum kemudian dimusnahkan guna mengendalikan populasi spesies invasif itu.

Kali ini, ular bernama Loki yang memiliki panjang empat meter dan berat sekitar 23,5 kilogram menjadi fokus pemantauan. Awalnya, tim Bartoszek mengira Loki tengah bersembunyi bersama piton betina, namun mereka justru menemukan tubuhnya telah rusak parah. Kepala dan lehernya tampak digerogoti, dengan sisa-sisa tubuhnya sebagian terkubur.

“Rasanya campur aduk—sedikit menyedihkan tapi juga menarik. Seperti sedang berada di tempat kejadian perkara,” ujar Bartoszek dalam wawancara dengan *Live Science*, dikutip pada Rabu (4/6/2025).

Untuk menyelidiki lebih lanjut, Bartoszek bekerja sama dengan ahli kucing liar David Shindle dari US Fish and Wildlife Service. Mereka memasang kamera di sekitar lokasi penemuan dan hasilnya mengejutkan. Keesokan harinya, kamera menangkap rekaman seekor bobcat dewasa yang mendekati lokasi, mencium udara dan tampak kembali ke tempat peristiwa seolah mengklaim buruannya.

Meskipun piton Burma dikenal memangsa bobcat, Bartoszek menduga kali ini keadaan berbalik. Kemungkinan besar Loki berada dalam kondisi lemah, terutama karena cuaca dingin yang melanda Florida beberapa hari sebelumnya. Sebagai reptil berdarah dingin, suhu rendah dapat membuat ular menjadi lamban dan tidak mampu melawan serangan predator.

“Rasanya seperti kemenangan bagi satwa asli kita. Ini seperti tim tuan rumah akhirnya berhasil membalas,” kata Bartoszek dengan optimis.

Fenomena ini tampaknya bukan satu-satunya. Dalam pengamatan sebelumnya, tim juga menemukan sisa tubuh ular piton lain yang kemungkinan menjadi korban serangan beruang hitam setelah cuaca dingin. Para peneliti kini tengah mendalami bukti lebih lanjut untuk memahami bagaimana predator lokal, seperti bobcat dan beruang, mulai memanfaatkan kelemahan piton Burma.

“Kami mulai melihat pola bahwa seiring waktu, ekosistem mencoba menyeimbangkan kembali dirinya. Predator asli tampaknya mulai mengenali piton Burma sebagai sumber makanan baru dan perlahan belajar mengeksploitasi kelemahannya,” tutup Bartoszek.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update