Solok, Rakyatterkini.com – Memperingati Hari Lingkungan Hidup, PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Solok menegaskan komitmennya untuk membantu pelaku usaha kecil dan menengah di sektor pertanian beralih menggunakan energi listrik yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Salah satu upaya nyata diwujudkan melalui kegiatan Benchmarking Huller Listrik dengan tema “Sinergi untuk Ketahanan Energi dan Pangan,” yang diselenggarakan pada Selasa (3 Juni) di Nagari Muaro Pingai, Kabupaten Solok.
Program ini dijalankan dengan skema kemitraan tiga pihak (PKS 3 Pihak), melibatkan PLN, anak perusahaan PLN, yaitu PLN Electricity Services (PLN ES), dan para pelanggan. Dalam kerjasama tersebut, PLN bertugas menyediakan pasokan listrik, sementara PLN ES menyediakan instalasi serta peralatan listrik yang diperlukan untuk operasional mesin huller.
Selain itu, PLN ES menawarkan fasilitas pembayaran dengan cicilan yang sangat terjangkau, yakni hanya dengan uang muka 10% dan tenor hingga 18 bulan, sehingga mendorong kemudahan beralih ke mesin listrik.
Skema ini merupakan proyek percontohan pertama di Sumatera Barat dan diharapkan mampu menjadi solusi yang efektif bagi pengusaha dalam mengurangi biaya operasional dan meningkatkan produktivitas.
Acara ini dihadiri oleh Manager Strategi Pemasaran PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat, Roberto, beserta tim, serta para pengusaha gilingan padi dari berbagai daerah seperti Kota Solok, Kabupaten Solok, hingga Sijunjung.
Peserta diberikan kesempatan langsung untuk menyaksikan demonstrasi konversi mesin diesel ke mesin listrik di Huller Listrik Mak Pono, yang telah merasakan manfaat signifikan dari penggunaan energi listrik yang lebih hemat, bersih, dan andal.
General Manager PLN UID Sumbar, Ajrun Karim, menegaskan pentingnya kolaborasi antar semua pihak untuk mendukung kemajuan dan keberlanjutan usaha pertanian.
“PLN hadir bukan hanya sebagai penyedia listrik, tetapi juga sebagai mitra yang mendampingi para pengusaha mulai dari proses instalasi hingga penggunaan alat. Keberhasilan Mak Pono menjadi bukti nyata bahwa beralih ke listrik itu bukan hanya mungkin, tapi juga menguntungkan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN UID Sumbar, Hery Kurniawan, menyoroti berbagai manfaat yang diperoleh pengusaha dengan menggunakan huller listrik.
“Huller listrik menawarkan penghematan biaya operasional yang signifikan dibandingkan mesin diesel. Selain itu, mesin ini bebas asap dan polusi, serta menghasilkan suara yang jauh lebih tenang saat beroperasi. Kami berharap semakin banyak pengusaha yang merasakan manfaat ini, karena ini bukan sekadar efisiensi biaya, tetapi juga langkah menuju usaha yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” jelas Hery.
Respon positif juga datang dari para peserta, seperti Sarwendi, pengusaha huller dari Kayu Aro, Kabupaten Solok, yang merasa yakin untuk segera beralih.
“Melihat langsung kinerja Huller Mak Pono membuat saya semakin semangat. Biayanya lebih murah, mesinnya tidak berisik, dan kami tidak lagi bergantung pada solar yang kadang susah didapat. Ditambah lagi ada opsi cicilan yang sangat membantu,” katanya antusias.
Pengusaha lain, Djasmir Ilyas, turut mengapresiasi inisiatif ini.
“Dengan adanya kemitraan tiga pihak antara kami, PLN, dan PLN ES, kami merasa lebih percaya diri untuk beralih ke listrik. Risiko lebih terkendali, dan manfaatnya sangat besar untuk kemajuan usaha lokal,” ujarnya.
PLN berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi awal dari gerakan besar dalam menyediakan energi bersih dan terjangkau bagi pelaku UMKM di daerah, sekaligus memperkuat ketahanan pangan dari sisi hulu.(da*)