Notification

×

Iklan

Panen Raya Jagung di Sikapak Barat, Walikota Pariaman Dorong Setiap Desa Miliki Produk Unggulan Ketahanan Pangan

Rabu, 18 Juni 2025 | 04:40 WIB Last Updated 2025-06-17T21:40:00Z

Walikota Pariaman, Yota Balad, panen jagung bersama.

Pariaman, Rakyatterkini.com — Suasana penuh semangat mewarnai Panen Raya Jagung di Desa Sikapak Barat, Senin (16/6/2025). Wali Kota Pariaman, Yota Balad, hadir langsung di tengah masyarakat untuk menyaksikan keberhasilan desa tersebut dalam mengembangkan program ketahanan pangan berbasis komoditas jagung.

Program ini merupakan hasil sinergi antara Pemerintah Desa Sikapak Barat dan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Kota Pariaman, yang telah berjalan sejak 2022. Desa ini kini resmi menyandang predikat sebagai Desa Tematik Ketahanan Pangan berbasis jagung.

“Ini adalah bukti nyata bahwa desa bisa mandiri dan produktif. Saya sangat mengapresiasi semangat dan kerja keras masyarakat Desa Sikapak Barat. Ke depan, kami harap setiap desa di Kota Pariaman memiliki unggulan masing-masing sesuai potensi wilayahnya,” ujar Yota Balad.

Dalam kegiatan tersebut, hadir pula Anggota DPRD Kota Pariaman Efrialdi, perwakilan Kapolres, Staf Ahli Hertati Taher, Kepala DPPP Marlina Sepa, Camat Pariaman Utara Ahadi Nugraha, serta tokoh masyarakat dan perangkat desa.

Yota Balad menekankan pentingnya menjadikan keberhasilan ini sebagai model untuk desa-desa lainnya. Dari total 71 desa dan kelurahan yang ada di Kota Pariaman, ia berharap semuanya dapat mengembangkan program ketahanan pangan yang relevan dengan karakteristik lokal.

“Kalau Sikapak Barat sukses dengan jagung, desa lain bisa memilih produk unggulan lain — bisa hortikultura, perikanan, atau peternakan. Intinya, semua bisa berkontribusi terhadap ketahanan pangan daerah secara keseluruhan,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa Panen Raya ini tak hanya mencerminkan hasil pertanian semata, tetapi juga mencerminkan semangat gotong royong dan kemandirian masyarakat dalam mengelola sumber daya yang ada.

Sementara itu, Kepala Desa Sikapak Barat Almasri menjelaskan bahwa program ini telah berjalan konsisten selama tiga tahun, memanfaatkan lebih dari 3 hektare lahan tidur yang sebelumnya tidak produktif. Lahan tersebut tersebar di 7 titik yang digarap bersama warga setempat.

“Selain mengoptimalkan lahan tidak terpakai, kami juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga. Dari penanaman hingga panen, semua dikerjakan oleh masyarakat desa sendiri. Ini tentu menjadi sumber penghasilan tambahan bagi mereka,” ungkap Almasri.

Ia juga menyampaikan bahwa keberhasilan panen tidak lepas dari dukungan banyak pihak, mulai dari DPPP, penyuluh pertanian, hingga Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang turut terlibat aktif di lapangan.

“Kami sangat bersyukur atas hasil yang dicapai, dan tentu ini bukan akhir, tapi langkah awal menuju kemandirian pangan yang lebih luas,” tutupnya. (rel/s)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update