Padang Pariaman, Rakyatterkini.com– Kepolisian Resor (Polres) Padang Pariaman berhasil mengungkap motif di balik pembunuhan sadis terhadap seorang perempuan berinisial SA, yang jasadnya ditemukan dalam kondisi termutilasi dan hanyut di aliran Sungai Batang Anai pada Senin, 16 Juni 2025.
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, dalam keterangannya di Parik Malintang pada Kamis (19/6), menjelaskan bahwa pelaku berinisial SJ alias Wanda mengaku nekat menghabisi korban karena sakit hati akibat masalah utang piutang.
"Pelaku mengaku kesal karena korban meminjam uang sebesar Rp3,5 juta, namun tidak kunjung mengembalikannya meski telah ditagih berkali-kali," ujar Faisol.
Menurut keterangan, pelaku yang berusia 25 tahun itu menghabisi nyawa SA di sebuah kebun pada Minggu, 15 Juni 2025. Usai membunuh, SJ kemudian memutilasi tubuh korban menjadi beberapa bagian sebelum membuangnya ke Sungai Batang Anai.
Faisol menambahkan, SJ yang bekerja sebagai tenaga keamanan di sebuah perusahaan swasta saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif. Polisi masih menyelidiki lebih lanjut apakah ada motif lain di balik tindakan keji tersebut.
Pelaku ditangkap tanpa perlawanan di kediamannya di kawasan Batang Anai pada Kamis dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, setelah polisi mengumpulkan berbagai informasi dari masyarakat.
Dari hasil penggeledahan dan pemeriksaan awal, terungkap bahwa SJ diduga juga terlibat dalam pembunuhan dua perempuan lain. Kedua jasad tersebut ditemukan dalam sebuah sumur di rumah pelaku. Keduanya diduga sebagai korban yang telah dilaporkan hilang sekitar setahun lalu. Untuk memastikan identitas para korban, tim forensik telah melakukan proses otopsi.
“Kami masih mendalami motif pelaku terkait dua korban lainnya, termasuk kemungkinan adanya korban tambahan,” tambah Faisol.
Dalam penangkapan tersebut, aparat turut mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan untuk melakukan pembunuhan, antara lain satu bilah parang, satu unit telepon genggam, dan sebuah sepeda motor.
Kasus ini menjadi perbincangan hangat di media sosial, terutama setelah muncul dugaan bahwa SJ telah melakukan aksi pembunuhan berantai.
Hingga kini, kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk warga yang pertama kali menemukan potongan tubuh korban di sungai.(da*)