![]() |
Polres Padang Pariaman menangkap seorang terduga pelaku sekaitan dengan penemuan mayat termutilasi di Sungai Batang Anai. |
Padang Pariaman, Rakyatterkini.com — Setelah lebih dari setahun menghilang tanpa jejak, misteri hilangnya dua mahasiswi STIE KBP Padang, Siska Oktavia Rusdi (23) dan Adek Gustiana (24), mulai menemukan titik terang.
Keduanya dilaporkan hilang sejak Januari 2024 dan hingga kini belum diketahui secara pasti keberadaannya, meskipun berbagai upaya pencarian telah dilakukan oleh keluarga dan aparat kepolisian.
Siska, yang akrab disapa Cika, berasal dari Nagari Sungai Buluh Utara, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. Ia terakhir terlihat pada 12 Januari 2024, saat berpamitan kepada sang ibu, Nila Yusnita, untuk pergi ke Kota Padang bersama rekannya, Adek Gustiana. Keduanya saat itu mengendarai sepeda motor Yamaha Mio M3 warna merah hitam dengan nomor polisi BA 4292 FE.
Namun setelah keberangkatan itu, keduanya tak pernah kembali. Keesokan harinya, pada 13 Januari 2024, pihak keluarga resmi melaporkan kasus hilangnya mereka ke Polsek Batang Anai. Sebelas hari kemudian, sepeda motor yang mereka gunakan ditemukan di sekitar Kampus MTI Tabing, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Meski begitu, keberadaan Siska dan Adek tetap tidak diketahui.
Berbagai upaya terus dilakukan, termasuk mengikuti petunjuk seorang indigo yang menyebutkan bahwa Cika berada di perbatasan Pasaman. Seorang perempuan sempat ditemukan dalam kondisi linglung dengan ciri-ciri yang mirip, namun hasilnya tidak mengarah pada kepastian.
Harapan kembali muncul setelah ditemukannya jasad termutilasi di wilayah Batang Anai pada Selasa (17/6/2025). Temuan ini membawa polisi pada penangkapan seorang pria bernama Wanda, yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan tersebut.
Dalam pemeriksaan, Wanda mengaku pernah terlibat dalam kasus hilangnya dua perempuan yang identitasnya mengarah pada Siska dan Adek. Ia menyatakan telah membunuh dan mengubur mereka di dalam sumur di dekat rumahnya, yang kemudian ditutup dengan cor semen.
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Faisol Amir, mengonfirmasi bahwa pihaknya tengah mendalami pengakuan tersebut lebih lanjut.
"Motif awal yang disampaikan pelaku diduga berkaitan dengan masalah asmara. Kami masih menunggu hasil identifikasi forensik untuk memastikan kebenaran pengakuannya," jelasnya.
Meski begitu, belum ada konfirmasi resmi bahwa jenazah yang ditemukan merupakan Siska dan Adek. Proses identifikasi masih berlangsung dan menjadi penentu utama dalam mengungkap kasus yang selama ini menyisakan luka mendalam bagi keluarga dan masyarakat.(da*)