Padang Pariaman, Rakyatterkini.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus disosialisasikan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) ke berbagai wilayah, termasuk Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Inisiatif ini menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah dalam menurunkan angka stunting dan malnutrisi di Tanah Air.
“Program ini tidak sekadar menyediakan makanan, tetapi dirancang untuk memperbaiki status gizi anak-anak, mendukung proses belajar mereka, serta menekan prevalensi stunting dan gizi buruk,” ujar Adib Al-Fikry, Tenaga Ahli Promosi dan Edukasi Gizi BGN, dalam kegiatan yang berlangsung di Padang, Sabtu (14/6).
Adib juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam keberhasilan program ini, mulai dari memastikan kualitas makanan hingga menanamkan kebiasaan makan sehat di lingkungan keluarga. Ia mengajak masyarakat untuk turut ambil bagian sebagai mitra pelaksana MBG dengan mendaftar melalui situs resmi [www.mitra.bgn.go.id](http://www.mitra.bgn.go.id) secara gratis.
Sosialisasi yang digelar sehari sebelumnya, Jumat (13/6), di Gedung Sport Hall Lombok, Sungai Sariak, turut dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Ade Rezki Pratama dan Ketua Tim Komunikasi Informasi Edukasi BBPOM Padang, Azfrianty.
Dalam kesempatan itu, Ade menyoroti pentingnya keberlanjutan program MBG untuk menjamin pertumbuhan optimal generasi muda sekaligus memperkuat ketahanan pangan berbasis lokal. Ia juga mengungkap rencana pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur sehat yang dirancang melayani 2.000 hingga 3.000 siswa per unit, dengan lokasi yang direncanakan di sekolah atau pesantren.
“Semoga pembangunan dapur sehat ini dapat segera direalisasikan, terutama di wilayah Padang dan Bukittinggi. Selain memberi manfaat langsung bagi masyarakat, langkah ini juga berpotensi membuka peluang usaha bagi petani dan peternak lokal,” ujarnya.
Sementara itu, Azfrianty menyampaikan komitmen BPOM dalam mendukung penuh jalannya program MBG. Ia menegaskan pentingnya edukasi gizi dan perlunya pengawasan ketat terhadap makanan yang disediakan.
“Semua makanan dalam program MBG wajib melalui pengujian laboratorium, bersertifikat, dan terbebas dari bahan berbahaya. Ini merupakan bentuk perlindungan bagi kesehatan anak-anak kita,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa MBG merupakan pendekatan terpadu yang ditujukan tidak hanya untuk anak sekolah, tetapi juga ibu hamil, menyusui, dan balita. Selain bertujuan menurunkan angka stunting, program ini juga diharapkan mampu meningkatkan capaian akademik serta mendorong pertumbuhan UMKM pangan dan sektor pertanian.
“Dengan perbaikan pola makan dan gizi yang lebih baik, kita bersiap menuju visi besar Indonesia Emas 2045,” tutupnya.(da*)