Padang, Rakyatterkini.com – Penyakit kulit merupakan salah satu kondisi kesehatan yang sering kali dianggap sepele, padahal beberapa jenisnya bisa berkembang menjadi kanker kulit jika tidak ditangani dengan tepat.
Kanker kulit sendiri terjadi akibat pertumbuhan sel-sel abnormal pada kulit. Jenis yang paling umum ditemukan di antaranya **karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma maligna.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari Semen Padang Hospital (SPH), dr. Resya I Noer, Sp.DV, menjelaskan beberapa jenis kanker kulit yang perlu diketahui masyarakat:
* Karsinoma Sel Basal
Merupakan tumor ganas yang tumbuh di lapisan atas kulit (epidermis). Tumbuh secara perlahan dan biasanya tidak menyebar ke organ lain. Gejalanya menyerupai tahi lalat yang mudah berdarah dan biasanya muncul di area tubuh yang sering terkena sinar matahari, seperti wajah, leher, kulit kepala, dan telinga.
* Karsinoma Sel Skuamosa
Tumor ganas yang tampak seperti bercak atau benjolan dengan permukaan kasar, kemerahan, atau bersisik. Umumnya muncul di bagian tubuh yang sering terpapar sinar UV seperti wajah, leher, punggung, lengan atas, dan punggung tangan.
* Melanoma Maligna
Jenis kanker kulit yang berasal dari sel melanosit (penghasil pigmen kulit). Ini adalah tipe kanker kulit paling berbahaya karena memiliki risiko penyebaran yang tinggi ke organ lain.
### Faktor Risiko Kanker Kulit
Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit antara lain:
* Paparan sinar ultraviolet (UV) secara berlebihan
* Adanya lesi prakanker seperti **keratosis aktinik** dan **penyakit Bowen**
* Terpapar radiasi ionisasi atau zat karsinogenik dari lingkungan
* Kondisi imunosupresi, misalnya setelah transplantasi organ
* Penggunaan obat imunosupresif seperti **azathioprine** dan **cyclosporine**
* Konsumsi obat yang menyebabkan kulit sensitif terhadap cahaya (fotosensitif), seperti **doxycycline**, **fluoroquinolone**, dan **triazole**
* Terapi target seperti **inhibitor BRAF** dan **inhibitor tirosin kinase**
Faktor lain yang juga dapat memengaruhi adalah riwayat luka bakar, bekas luka lama, infeksi HPV, kelainan genetik pada kulit (seperti albinisme dan xeroderma pigmentosum), serta penyakit autoimun kulit seperti lupus diskoid dan liken sklerosis.
Selain itu, riwayat keluarga, warna kulit yang terang, rambut pirang atau merah, mata biru, serta memiliki banyak tahi lalat juga menjadi indikator peningkatan risiko kanker kulit, terutama pada individu dengan sistem imun yang lemah.
### Bagaimana Deteksi Dini Kanker Kulit?
dr. Resya menyarankan beberapa langkah mudah yang bisa dilakukan secara mandiri untuk mendeteksi gejala awal kanker kulit:
1. Periksa tubuh bagian depan dan belakang menggunakan cermin besar.
2. Angkat lengan dan perhatikan bagian samping tubuh.
3. Tekuk siku, lalu amati bagian dalam lengan, ketiak, dan telapak tangan.
4. Periksa bagian belakang kaki, sela-sela jari kaki, dan telapak kaki.
5. Gunakan cermin tangan untuk mengecek punggung, leher, kulit kepala, serta bokong.
### Tips Pencegahan Kanker Kulit
Untuk mencegah kanker kulit, beberapa langkah berikut sangat dianjurkan:
* Berteduh di tempat yang aman dari sinar matahari, terutama antara pukul 10.00 – 14.00
* Kenakan pakaian pelindung seperti baju lengan panjang dan topi lebar
* Gunakan **tabir surya ber-SPF 30 atau lebih** secara rutin, termasuk saat cuaca mendung
* Oleskan tabir surya pada wajah, leher, telinga, dan bagian tubuh lain yang terpapar
* Ulangi pemakaian tabir surya setiap dua jam
* Hindari penggunaan tanning bed (alat penggelap kulit buatan)
* Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter kulit dan kelamin untuk deteksi dini
Dengan pemahaman yang tepat dan pencegahan sejak dini, risiko terkena kanker kulit dapat diminimalisir secara signifikan.(da*)